OJK resmi buka pameran jasa keuangan, berlangsung hingga 2 November
18 Oktober 2021 16:09 WIB
Tangkapan layar Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tirta Segara dalam pembukaan FinEXPO BIK 2021 di Jakarta, Senin (18/10/2021). (ANTARA/Sanya Dinda)
Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tirta Segara resmi membuka pameran produk dan layanan jasa keuangan atau FinEXPO BIK 2021 yang berlangsung mulai 18 Oktober sampai 2 November 2021.
"Sebagai rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021, salah satu agenda yang sangat strategis adalah pameran produk dan layanan jasa keuangan atau financial expo yang disingkat Fi nexpo BIK 2021. Saya sangat gembira dari tahun ke tahun acara ini diinisiasi oleh industri jasa keuangan," kata Tirta dalam pembukaan FinEXPO 2021 secara daring yang dipantau di Jakarta, Senin.
Sebagaimana tahun lalu FinEXPO BIK 2021 juga digelar virtual yang dapat diakses melalui website www.finexpo-bik2021.id. Menurut Tirta, FinEXPO BIK 2021akan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk mendapatkan berbagai informasi tentang produk dan layanan jasa keuangan.
"Dalam FinEXPO BIK 202 masyarakat dapat memilih berbagai produk dan layanan keuangan baik dari industri perbankan, pasar modal, asuransi, perusahaan pembiayaan, dana pensiun, pegadaian, fintech, dan juga penyedia e-commerce," sambung Tirta.
Baca juga: BI, OJK dan pelaku industri gelar "Finexpo" genjot inklusi keuangan
Produk keuangan tersebut akan ditawarkan baik dalam bentuk konvensional maupun syariah . Selain itu, juga akan diselenggarakan webinar edukasi keuangan untuk seluruh masyarakat setiap hari.
"FinEXPO BIK 2021 dapat dijadikan sarana atau platform bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan terhadap produk dan layanan keuangan, serta memanfaatkan produk keuangan yang sesuai kebutuhan dan kemampuan masyarakat, " tambahnya.
Ia juga berharap FinEXPO BIK 2021 tak hanya memberi kemudahan akses keuangan bagi masyarakat, tetapi juga meningkatkan penggunaan produk dan jasa layanan keuangan, termasuk e-commerce, oleh masyarakat.
"Lebih lanjut peningkatan penggunaan dan transaksi tersebut dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional dan pencapaian target inklusi keuangan pada 2024 yang sebesar 90 persen," ucapnya.
Baca juga: Target inklusi keuangan diharapkan tercapai lewat gelaran FINEXPO 2019
"Sebagai rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021, salah satu agenda yang sangat strategis adalah pameran produk dan layanan jasa keuangan atau financial expo yang disingkat Fi nexpo BIK 2021. Saya sangat gembira dari tahun ke tahun acara ini diinisiasi oleh industri jasa keuangan," kata Tirta dalam pembukaan FinEXPO 2021 secara daring yang dipantau di Jakarta, Senin.
Sebagaimana tahun lalu FinEXPO BIK 2021 juga digelar virtual yang dapat diakses melalui website www.finexpo-bik2021.id. Menurut Tirta, FinEXPO BIK 2021akan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk mendapatkan berbagai informasi tentang produk dan layanan jasa keuangan.
"Dalam FinEXPO BIK 202 masyarakat dapat memilih berbagai produk dan layanan keuangan baik dari industri perbankan, pasar modal, asuransi, perusahaan pembiayaan, dana pensiun, pegadaian, fintech, dan juga penyedia e-commerce," sambung Tirta.
Baca juga: BI, OJK dan pelaku industri gelar "Finexpo" genjot inklusi keuangan
Produk keuangan tersebut akan ditawarkan baik dalam bentuk konvensional maupun syariah . Selain itu, juga akan diselenggarakan webinar edukasi keuangan untuk seluruh masyarakat setiap hari.
"FinEXPO BIK 2021 dapat dijadikan sarana atau platform bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan terhadap produk dan layanan keuangan, serta memanfaatkan produk keuangan yang sesuai kebutuhan dan kemampuan masyarakat, " tambahnya.
Ia juga berharap FinEXPO BIK 2021 tak hanya memberi kemudahan akses keuangan bagi masyarakat, tetapi juga meningkatkan penggunaan produk dan jasa layanan keuangan, termasuk e-commerce, oleh masyarakat.
"Lebih lanjut peningkatan penggunaan dan transaksi tersebut dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional dan pencapaian target inklusi keuangan pada 2024 yang sebesar 90 persen," ucapnya.
Baca juga: Target inklusi keuangan diharapkan tercapai lewat gelaran FINEXPO 2019
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: