Samarinda (ANTARA) - Kota Samarinda, Kalimantan Timur dikepung banjir sejak sekitar pukul 07.00 Wita, akibat hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang mengguyur merata di kota ini sejak tengah malam hingga Senin jam 08.00 pagi.
"Sejak dua jam lalu, atau sekitar jam 8 tadi kami terjebak di sini," ujar Murdino, salah seorang pengemudi yang mobilnya tidak bisa menembus banjir di Simpang Tiga Mugirejo, ketika ditemui ANTARA di Samarinda.
Mobil yang dikemudikan Murdino tersebut bukan satu-satunya yang terjebak di Jalan DI Panjaitan, masih ada puluhan mobil lain yang mengalami hal serupa di jalan yang sama.
Banjir ini bahkan melumpuhkan jalur Samarinda-Bontang karena banyaknya kendaraan yang tidak bisa melintas. Sementara di Bukit Alaya ada puluhan mobil yang antre karena kendaraan di depannya terjebak banjir.
Sejumlah rumah dan toko warga pun tampak kebanjiran, seperti toko penjual buah di Jalan DI Panjaitan yang banjirnya sekitar 40 cm. Menurut pemilik toko, banjir mulai masuk rumahnya sejak pukul 08.00 waktu setempat.
Sementara di Gang Bugis, Kelurahan Mugirejo, sejumlah rumah warga pun tergenang air akibat parit yang melimpah, diantaranya adalah rumah Wulandari, yakni bagian depan rumah yang dijadikan toko pun banjir sampai 30 cm.
Berdasarkan pantauan, sejumlah kawasan yang terendam air akibat hujan lebat tersebut, antara lain di Jalan Gerilya, Jalan Abdul Wahab Sjahranie, Jalan Pasundan, Jalan Kadrie Oening, Jalan Cendana, Jalan Cipto Mangunkusumo.
Kemudian kawasan Lempake, kawasan Sempaja, Jalan Damanhuri, kawasan Kebun Agung, Jalan Lambung Mangkurat, Jalan Ahmad Yani, Jalan Suryanata, dan kawasan Gunung Lingai.
Baca juga: Lebih dari 5.000 warga Samarinda terdampak banjir
Baca juga: Sejumlah kawasan di Samarinda terendam banjir bersamaan hujan deras
Baca juga: Pemprov Kaltim usulkan banjir Samarinda diselesaikan Pusat
Samarinda dikepung banjir
18 Oktober 2021 10:49 WIB
Sejumlah anak sedang bermain banjir di Jalan Mugirejo, Kelurahan Mugirejo, Senin (18/10). ANTARA/M Ghofar.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: