Lestari Moerdijat dalam keterangan di Jakarta, Minggu, mengatakan ancaman gelombang ketiga hanya dapat dihindari dengan kedisiplinan para pemangku kepentingan, masyarakat, dan para pelaksana dalam menjalankan kebijakan pengendalian COVID-19 yang telah ditetapkan.
Menurutnya di saat pemerintah membuka kembali pintu masuk bagi wisatawan mancanegara dalam beberapa pekan terakhir, turut mengemuka pula kabar ada tokoh publik yang tidak menjalani kewajiban karantina usai bepergian dari luar negeri.
Baca juga: MPR dorong RUU Bank Makanan masuk Prolegnas Prioritas 2022
Peristiwa itu, menurut Lestari menciptakan dampak buruk bagi upaya pengendalian COVID-19, di tengah perkiraan sejumlah pakar terkait adanya potensi gelombang ketiga penyebaran virus Corona pasca-liburan akhir tahun di tanah air.Baca juga: MPR dorong RUU Bank Makanan masuk Prolegnas Prioritas 2022
Rerie, sapaan akrab Lestari menegaskan tokoh publik yang menjadi panutan banyak orang seharusnya memberikan contoh yang baik dan memiliki tanggung jawab lebih besar dalam mematuhi sejumlah kebijakan pemerintah.
Apalagi, kata dia dalam kasus tersebut yang diabaikan adalah kebijakan yang bertujuan menjaga agar virus tidak menyebar lebih luas lagi.
Rerie menilai upaya pengendalian COVID-19 tidak akan berhasil tanpa peran aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh publik dan aparat keamanan, yang merupakan bagian dari elemen masyarakat yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjalankan setiap kebijakan dalam pengendalian penyebaran virus COVID-19 di tanah air.
Menurut Rerie kolaborasi yang baik antara elemen bangsa selama pandemi ini terbukti mampu menekan jumlah kasus positif COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi tersebut, kata Rerie jangan dirusak dengan ketidakdisiplinan sebagian masyarakat dalam menjalankan kewajiban mematuhi aturan pengendalian penyebaran virus COVID-19 yang berlaku.
Mempertahankan terkendalinya COVID-19 menurut Rerie membutuhkan konsistensi semua elemen bangsa dalam melaksanakan sejumlah kebijakan yang telah ditetapkan.
Baca juga: MPR: Bincang Kebangsaan ajak masyarakat pahami nilai-nilai kebangsaan
Baca juga: Anggota MPR: Nilai-nilai kebangsaan jangan hanya sekadar jargon