Trio Brazil di Shakhtar Kandaskan Roma
17 Februari 2011 09:06 WIB
Shakhtar Donetsk Luiz Adriano (kiri) dan skor terakhir AS Roma Philippe Mexes saat pertandingan sepakbola Liga Champions di Stadion Olimpiade di Roma, (16/2). (FOTO.ANTARA/REUTERS / Giampiero Sposito)
Roma (ANTARA News) - Trio pemain asal Brazil memenangkan Shakhtar Donetsk 3-2 atas AS Roma, Rabu, sehingga klub dari Ukrainia itu berada dalam posisi kuat untuk maju ke putaran kedua kompetisi Liga Champions.
Jadson, Douglas Costa dan Luiz Adriano, masing-masing mencetak gol dalam tempo 12 menit sehingga kedudulan berbalik setelah sebelumnya Simone Perrotta membuka gol untuk Roma, sebagaimana dikutip dari AFP.
Gebrakan Jeremy Menez pada babak kedua mempertipis kekalahan Roma dan tim ini harus berjuang keras untuk memenangi laga kedua yang dilangsungkan di Donetsk tiga minggu mendatang.
Roma mengakhiri pertandingan dengan memberi hormat kepada para pendukung mereka kendati sorakan bernada mengejek mereka saling bersahutan dari penonton.
"Roma berada dalam tekanan berat. Saya tidak mengerti arti sorakan penonton itu. Rasanya sukar bermain dalam kondisi seperti ini," kata pelatih Shakhtar, Mircea Lucescu asal Romania.
"Pada babak kedua Roma bermain bagus, jadi Anda tidak dapat menyalahkan mereka begitu saja," katanya.
"Kami juga bermain hebat, ada lima pemain muda berusia antara 20-21 dalam tim kami. Saya tahu, kami melakukan tekanan keras terhadap Roma dan kami berhasil melakukannya sepanjang permainan," katanya.
Pelatih Roma Claudio Ranieri mengatakan, timnya tidak dapat meningkatkan permainan mereka setelah turun minum.
"Kami tertekan tapi masih dapat membalas. Kami tidak dapat berbuat banyak lebih dari apa yang sudah diperbuat para pemain," katanya.
"Kami sebenarnya sudah melakukan apa yang kami inginkan, termasuk taktik yang diprogram. Tapi segala sesuatunya berjalan dengan buruk," ujarnya.
"Tapi kami tidak akan menyerah, kami akan membalas apa yang sudah mereka perbuat terhadap kami di sini. Tunggu saja nanti dalam permainan di kandang kami," katanya.
Ada tanda-tanda kurang menyenangkan bagi Roma pada pertandingan awal, ketika penjaga gawang Doni melakukan kesalahan saat akan menjinakkan tendangan bebas yang dilancarkan Darijo Srna, ketika membiarkannya lolos dari tangannya sebelum bola menyentuh jala gawang dari bagian atas.
Roma sebenarnya sudah harus memimpin pada menit ke-21 tetapi Nicolas Burdisso menendang terlalu melebar, padahal jaraknya dengan gawang cukup dekat, ketika menerima bola mendatar dari tendangan pojok Francesco Totti.
Mirko Vucinic pun melakukan tembakan spekulatif tetapi bola menerpa tiang gawang.
Roma akhirnya memimpin pada menit ke-28 lewat ketika Rodrigo Taddei memberi umpan kepada Perrotta, kemudian bola meluncur ke dada Razvan Rat dan pemain bertahan itu tidak sempat menguasainya sehingga si kulit bundar menjalar melewati garis di bawah tiang gawang.
Semenit kemudian, tembakan Jadson mental ke arah Daniele De Rossi dan Doni salah mengantisipasi arah bola.
Dmytro Chygrynskiy kemudian mendapat umpan bagus dan meneruskannya kepada Luiz Adriano, tetapi yang terakhir ini tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Akhirnya pada menit ke-36 Douglas Costa lolos dari penjagaan barisan bertahan Roma dan ia menggiring bola kemudian melakukan tembakan menggunakan kaki kiri dan tidak dapat diantisipasi Doni.
Vucinic mencoba melakukan hal sama, tetapi usahanya gagal karena bola hanya menerpa tiang gawang.
Bencana Roma
Pada menit ke-41 bencana melanda Roma ketika John-Arne Riise hilang keseimbangan, membiarkan Douglas Costa mencuri bola dan meneruskannya kepada Luiz Adriano, yang kemudian membuat Doni kelabakan mencoba menangkap bola yang akhirnya menggetarkan gawangnya.
Riise diganti pada babak kedua dan kemudian ia minta maaf atas kesalahannya itu.
"Saya merasa situasi buruk. Kesalahan itu bagian saya. Penonton marah dan meminta saya minta maaf, juga kepada rekan setim saya," katanya.
"Saya kira kami bermain buruk dan kemudian terasa semakin buruk," katanya.
"Saya sudah siap main pada babak kedua, tetapi Ranieri mengatakan saya harus digantikan, saya kira karena kesalahan yang saya perbuaht itu," katanya.
Roma butuh waktu 15 menit pada babak kedua untuk mendapatkan waktu mengancam gawang Shakhtar tetapi Menez tidak tepat menendang bola sehingga hasilnya melayang terlalu tinggi dari mulut gawang.
Tapi semenit kemudian ia memperbaiki kesalahannya ketika melakukan tendangan dan berhasil menusuk bagian pojok atas gawang lawannya.
Pemain dari Armenia, Henrik Mkhitaryan, kemudian beberapa kali membuat Doni sibuk karena tendangannya dari jarak dekat amat membahayakan daerah kawalan Doni.
Doni harus keluar dari sarangnya untuk menghalau bola dari Luiz Adriano yang melayang ke arah sudut gawang sedangkan Mkhitaryan yang mendekat kepadanya hanya berhasil melayangkan bola tipis dari tiang gawang.
Paolo Castellini memaksa Andriy Pyatov menjentik bola ke atas mistar gawang sebelum Totti menembak lurus ke arah penjaga gawang. Pemain pengganti Marco Borriello sempat melakukan gebrakan tetapi bola melebar dan Roma tidak berhasil menyelamatkan kedudukan mereka.
(*)
Jadson, Douglas Costa dan Luiz Adriano, masing-masing mencetak gol dalam tempo 12 menit sehingga kedudulan berbalik setelah sebelumnya Simone Perrotta membuka gol untuk Roma, sebagaimana dikutip dari AFP.
Gebrakan Jeremy Menez pada babak kedua mempertipis kekalahan Roma dan tim ini harus berjuang keras untuk memenangi laga kedua yang dilangsungkan di Donetsk tiga minggu mendatang.
Roma mengakhiri pertandingan dengan memberi hormat kepada para pendukung mereka kendati sorakan bernada mengejek mereka saling bersahutan dari penonton.
"Roma berada dalam tekanan berat. Saya tidak mengerti arti sorakan penonton itu. Rasanya sukar bermain dalam kondisi seperti ini," kata pelatih Shakhtar, Mircea Lucescu asal Romania.
"Pada babak kedua Roma bermain bagus, jadi Anda tidak dapat menyalahkan mereka begitu saja," katanya.
"Kami juga bermain hebat, ada lima pemain muda berusia antara 20-21 dalam tim kami. Saya tahu, kami melakukan tekanan keras terhadap Roma dan kami berhasil melakukannya sepanjang permainan," katanya.
Pelatih Roma Claudio Ranieri mengatakan, timnya tidak dapat meningkatkan permainan mereka setelah turun minum.
"Kami tertekan tapi masih dapat membalas. Kami tidak dapat berbuat banyak lebih dari apa yang sudah diperbuat para pemain," katanya.
"Kami sebenarnya sudah melakukan apa yang kami inginkan, termasuk taktik yang diprogram. Tapi segala sesuatunya berjalan dengan buruk," ujarnya.
"Tapi kami tidak akan menyerah, kami akan membalas apa yang sudah mereka perbuat terhadap kami di sini. Tunggu saja nanti dalam permainan di kandang kami," katanya.
Ada tanda-tanda kurang menyenangkan bagi Roma pada pertandingan awal, ketika penjaga gawang Doni melakukan kesalahan saat akan menjinakkan tendangan bebas yang dilancarkan Darijo Srna, ketika membiarkannya lolos dari tangannya sebelum bola menyentuh jala gawang dari bagian atas.
Roma sebenarnya sudah harus memimpin pada menit ke-21 tetapi Nicolas Burdisso menendang terlalu melebar, padahal jaraknya dengan gawang cukup dekat, ketika menerima bola mendatar dari tendangan pojok Francesco Totti.
Mirko Vucinic pun melakukan tembakan spekulatif tetapi bola menerpa tiang gawang.
Roma akhirnya memimpin pada menit ke-28 lewat ketika Rodrigo Taddei memberi umpan kepada Perrotta, kemudian bola meluncur ke dada Razvan Rat dan pemain bertahan itu tidak sempat menguasainya sehingga si kulit bundar menjalar melewati garis di bawah tiang gawang.
Semenit kemudian, tembakan Jadson mental ke arah Daniele De Rossi dan Doni salah mengantisipasi arah bola.
Dmytro Chygrynskiy kemudian mendapat umpan bagus dan meneruskannya kepada Luiz Adriano, tetapi yang terakhir ini tidak dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Akhirnya pada menit ke-36 Douglas Costa lolos dari penjagaan barisan bertahan Roma dan ia menggiring bola kemudian melakukan tembakan menggunakan kaki kiri dan tidak dapat diantisipasi Doni.
Vucinic mencoba melakukan hal sama, tetapi usahanya gagal karena bola hanya menerpa tiang gawang.
Bencana Roma
Pada menit ke-41 bencana melanda Roma ketika John-Arne Riise hilang keseimbangan, membiarkan Douglas Costa mencuri bola dan meneruskannya kepada Luiz Adriano, yang kemudian membuat Doni kelabakan mencoba menangkap bola yang akhirnya menggetarkan gawangnya.
Riise diganti pada babak kedua dan kemudian ia minta maaf atas kesalahannya itu.
"Saya merasa situasi buruk. Kesalahan itu bagian saya. Penonton marah dan meminta saya minta maaf, juga kepada rekan setim saya," katanya.
"Saya kira kami bermain buruk dan kemudian terasa semakin buruk," katanya.
"Saya sudah siap main pada babak kedua, tetapi Ranieri mengatakan saya harus digantikan, saya kira karena kesalahan yang saya perbuaht itu," katanya.
Roma butuh waktu 15 menit pada babak kedua untuk mendapatkan waktu mengancam gawang Shakhtar tetapi Menez tidak tepat menendang bola sehingga hasilnya melayang terlalu tinggi dari mulut gawang.
Tapi semenit kemudian ia memperbaiki kesalahannya ketika melakukan tendangan dan berhasil menusuk bagian pojok atas gawang lawannya.
Pemain dari Armenia, Henrik Mkhitaryan, kemudian beberapa kali membuat Doni sibuk karena tendangannya dari jarak dekat amat membahayakan daerah kawalan Doni.
Doni harus keluar dari sarangnya untuk menghalau bola dari Luiz Adriano yang melayang ke arah sudut gawang sedangkan Mkhitaryan yang mendekat kepadanya hanya berhasil melayangkan bola tipis dari tiang gawang.
Paolo Castellini memaksa Andriy Pyatov menjentik bola ke atas mistar gawang sebelum Totti menembak lurus ke arah penjaga gawang. Pemain pengganti Marco Borriello sempat melakukan gebrakan tetapi bola melebar dan Roma tidak berhasil menyelamatkan kedudukan mereka.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Tags: