Medan (ANTARA) - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca panas menyengat masih berpotensi terjadi hingga tiga hari ke depan di Sumatera Utara.
"Pantauan kami hari ini 34,1 derajat Celcius, kalau beberapa hari lalu sempat 36,3 derajat Celcius," ujar Prakirawan Cuaca BBMKG Wilayah I Medan, Budi Prasetyo di Medan, Sabtu.
Penyebab cuaca panas menyengat di Sumut karena hadirnya angin baratan yang membawa massa udara kering ke lapisan atmosfer di wilayah provinsi ini.
Selain itu, terjadinya gangguan topan di wilayah laut Filipina, sehingga tertarik massa udara basah di lapisan atmosfer Sumut mengakibatkan udara menjadi kering.
Baca juga: Cuaca panas jadi salah satu penyebab kebakaran di Jakarta Barat
Baca juga: BMKG minta atlet waspadai cuaca panas terik selama PON Papua
"Meski kita merasa gerah dengan cuaca saat ini, tapi hujan tetap turun. Cuma bersifat lokal, seperti di Langkat, Binjai, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Simalungun dan Karo malam ini," ungkap dia.
Cuaca kering ini, sebutnya, terjadi hampir merata di Sumut, sehingga masyarakat di provinsi ini harus menghindari dehidrasi dengan cukup mengkonsumsi air.
"Intinya jangan sampai dehidrasi, banyak minum air, konsumsi buah yang banyak mengandung air, dan kurangi aktivitas di luar ruangan," terangnya.
"Kalau sudah dehidrasi, maka bisa timbul demam dan tubuh menjadi lemas. Apalagi di masa pandemi COVID-19 dengan cuaca yang tidak menentu," ujar Budi Prasetyo.*
Baca juga: BMKG: Fenomena gelombang panas tidak terjadi di Indonesia
Baca juga: Cuaca panas menyengat, waspadai tanda-tanda dehidrasi
BMKG: panas menyengat berpotensi tiga hari kedepan di Sumut
17 Oktober 2021 00:54 WIB
Ilustrasi - Seorang ibu bersama anaknya menggunakan payung menghindari sengatan matahari ketika berjalan di sekitar Bunderan HI, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Dok ANTARA)
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: