Wamenkeu: Realisasi dana tekan kemiskinan Papua capai Rp225,05 miliar
16 Oktober 2021 20:24 WIB
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam acara bincang bersama media di Jayapura, Sabtu (16/10/2021). ANTARA/Agatha Olivia/aa.
Jayapura (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) menyebutkan realisasi anggaran untuk menekan kemiskinan di wilayah Papua mencapai Rp225,05 miliar hingga akhir triwulan III-2021, atau 33,52 persen dari alokasi yang dianggarkan pada 2021 yaitu Rp671,25 miliar.
Adapun pagu untuk menekan kemiskinan tersebut terdiri dari belanja kementerian/lembaga senilai Rp256,71 miliar dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp414,54 miliar.
"Papua masuk ke dalam salah satu provinsi yang akan difokuskan pengentasan kemiskinannya di akhir 2021 ini," ujar Suahasil dalam acara bincang bersama media di Jayapura, Sabtu.
Ia menjelaskan jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan saat ini mencapai 27 juta orang. Dari angka tersebut sekitar empat juta orang hidup di bawah garis kemiskinan ekstrem atau yang paling bawah.
Berdasarkan arahan presiden dan wakil presiden, sebanyak empat juta orang tersebut harus bisa diatasi kemiskinannya dengan segera.
Maka dari itu, Suahasil mengatakan dalam sisa tahun ini diberikan program khusus pengentasan kemiskinan dengan memprioritaskan masing-masing lima kabupaten dari tujuh provinsi, yang di antaranya berasal dari Provinsi Papua dan Papua Barat.
"Sehingga total kabupaten prioritasnya ada 35 dan di wilayah tersebut kira-kira terdapat dua juta orang yang berada di garis kemiskinan ekstrem," katanya.
Dengan demikian, ia berharap sebanyak dua juta orang tersebut bisa diidentifikasi dengan lengkap agar diberikan bantuan khusus, yang kemudian akan diberi pula program lanjutan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Baca juga: Wapres: 196.120 penduduk miskin ekstrem Papua selesai pada 2021
Baca juga: Wapres pimpin rakor pembangunan dan penanggulangan kemiskinan Papua
Baca juga: Wapres meminta Papua Barat selesaikan kemiskinan esktrem pada 2021
Adapun pagu untuk menekan kemiskinan tersebut terdiri dari belanja kementerian/lembaga senilai Rp256,71 miliar dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp414,54 miliar.
"Papua masuk ke dalam salah satu provinsi yang akan difokuskan pengentasan kemiskinannya di akhir 2021 ini," ujar Suahasil dalam acara bincang bersama media di Jayapura, Sabtu.
Ia menjelaskan jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan saat ini mencapai 27 juta orang. Dari angka tersebut sekitar empat juta orang hidup di bawah garis kemiskinan ekstrem atau yang paling bawah.
Berdasarkan arahan presiden dan wakil presiden, sebanyak empat juta orang tersebut harus bisa diatasi kemiskinannya dengan segera.
Maka dari itu, Suahasil mengatakan dalam sisa tahun ini diberikan program khusus pengentasan kemiskinan dengan memprioritaskan masing-masing lima kabupaten dari tujuh provinsi, yang di antaranya berasal dari Provinsi Papua dan Papua Barat.
"Sehingga total kabupaten prioritasnya ada 35 dan di wilayah tersebut kira-kira terdapat dua juta orang yang berada di garis kemiskinan ekstrem," katanya.
Dengan demikian, ia berharap sebanyak dua juta orang tersebut bisa diidentifikasi dengan lengkap agar diberikan bantuan khusus, yang kemudian akan diberi pula program lanjutan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Baca juga: Wapres: 196.120 penduduk miskin ekstrem Papua selesai pada 2021
Baca juga: Wapres pimpin rakor pembangunan dan penanggulangan kemiskinan Papua
Baca juga: Wapres meminta Papua Barat selesaikan kemiskinan esktrem pada 2021
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: