Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta ulama dan aparat pemerintah mencegah penyebaran pemahaman yang salah tentang agama sehingga kehidupan masyarakat bisa berjalan dengan damai.
"Kita harus mencegah penyebaran pemahaman agama yang salah," kata Presiden Yudhoyono dalam sambutan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1432 H di Istana Negara, Jakarta, Rabu malam.
Presiden menyatakan, penyebaran pemahaman yang salah biasanya menyakiti kelompok tertentu yang tidak sependapat, lalu bisa berujung benturan fisik.
Yudhoyono meminta ulama dan aparat pemerintahan jeli mengamati setiap perkembangan dalam masyarakat dan harus memprioritaskan pencegahan penyebaran pemahaman yang salah, namun harus dilakukan dengan cara damai.
Dia menekankan, peran ulama sangat penting dalam memberikan pemahaman yang benar tentang agama dan para ulama bisa meneladani tindakan Nabi Muhammad SAW dalam membina umat.
Presiden menyebutkan, salah satu ciri Nabi Muhammad adalah sopan santun. "Oleh karena itu, menjadi tugas ulama, mubalig, dan pendidik untuk menyampaikan ajaran Islam dengan santun," kata presiden.
Yudhoyono berharap, ulama tidak menggunakan kata-kata kasar, apalagi fitnah, dalam menyampaikan ajaran atau pendapat.
Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan fitnah sering terjadi dalam kehidupan. "Termasuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.
Suryadharma meminta umat Islam untuk tidak memfitnah sesama, dan tetap bijak dalam menanggapi fitnah dari pihak lain.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono, Rabu malam, menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 1432 H di Istana Negara, Jakarta.(*)
F008/A041
Presiden: Pemahaman Salah Tentang Agama Harus Dicegah
16 Februari 2011 22:51 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (ANTARA)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: