Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, anak perusahaan Pupuk Indonesia, mengungkapkan program Makmur memberikan manfaat nyata bagi petani.

"Sesuai inisiasi dari Pupuk Indonesia, Makmur ini ada ekosistem, di situ ada pensuplai benih, produsen pupuk, ada pestisida, lalu pendanaannya ada Himbara, BNI, BRI, Mandiri, kemudian offtaker sudah ada RNI Grup, ini sudah terintegrasi, kalau ada potensi gagal panen maka ada asuransinya, ada Jasindo. Artinya kolaborasi BUMN ini sudah mensuport program Makmur," kata Direktur Utama PT Pusri Palembang Tri Wahyudi Saleh di Desa Muara Putih, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu.

Menurut dia, sudah banyak petani yang mengalami peningkatan produktivitas dan penghasilan pertanian sejak bergabung dalam program yang diluncurkan pada Agustus 2021.

Proses tanam perdana jagung program Makmur di Desa Muara Putih itu dilakukan di atas lahan seluas 30 hektare oleh 30 petani yang tergabung ke dalam kelompok tani Mekar Sari.

Program Makmur di Lampung Selatan itu akan didukung oleh PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang sebagai project leader, lalu melibatkan PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan permodalan, PT MDN dan PT RNI (Persero) sebagai offtaker, dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai pemberi jaminan asuransi pertanian.

Program Makmur telah dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan Pupuk Indonesia grup, seperti PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Petrokimia Gresik.

Semua anak perusahaan menjadi project leader di masing-masing wilayah yang telah ditentukan penyebarannya.

Program Makmur telah diimplementasikan secara merata di hampir seluruh wilayah Indonesia. Pada 2021, target luasan lahan Program Makmur seluas 50 ribu hektare.

Adapun komoditas yang menjadi fokus program ini yakni padi, jagung, cabai, kelapa sawit, singkong, kopi, lada, kakao, bawang merah, tebu, tembakau, nanas, dan manggis. Realisasi program Makmur secara nasional per September 2021 telah mencapai 50.799 hektare dan melibatkan 31.596 orang petani.

Baca juga: Pusri siapkan Rp11 triliun bangun pabrik pupuk baru

Baca juga: Pusri jamin penuhi kebutuhan pupuk bagi petani

Baca juga: Pusri pastikan distribusi pupuk subsidi sesuai e-RDKK Kementan