Presiden Jokowi minta BUMN bermitra dengan perusahaan global
16 Oktober 2021 11:12 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada para Direktur Utama BUMN di Hotel Meruorah Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, (14/10/2021). ANTARA/HO-BPMI Setpres-Laily Rachev/pri.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mencari mitra perusahaan global guna mengembangkan model bisnis baru, sejalan dengan pesatnya pekembangan teknologi.
"Kalau mau cepat, kita beradaptasi itu, cara yang paling cepat adalah berpartner, perusahaan global mana yang paling baik, ajak," kata Presiden Jokowi kepada para Direktur Utama BUMN, seperti ditayangkan kanal resmi YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, dipantau di Jakarta.
Presiden meyakini dengan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa dekade ke depan, banyak perusahaan global tertarik untuk bermitra dengan BUMN RI. Dalam 10-20 tahun ke depan, kata Presiden, Indonesia akan masuk jajaran ekonomi besar dunia.
Baca juga: Presiden Jokowi beri 2 tahun bagi BUMN lakukan perubahan fundamental
“Perusahaan global mana yang paling baik ? ajak. Pasti mau dengan kita. Kita sudah dinilai prospek ke depan 10-20 tahun yang akan datang kita akan jadi ekonomi empat besar dunia. Siapa yang tak mau ? mau semua,” ujarnya.
Presiden menginginkan BUMN dapat bersaing di industri global. Maka itu, model bisnis BUMN harus terus dikembangkan dan mengadaptasi pesatnya perkembangan teknologi. BUMN juga harus merespons revolusi industri 4.0, era disrupsi teknologi dan mempelajari model bisis baru dari situasi ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
Menurut Presiden, untuk dapat bertahan pada era revolusi industri 4.0, suatu perusahaan perlu menyiapkan SDM dan ekosistem bisnis agar dapat beradaptasi pada perkembangan teknologi tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan holding Pelindo dan Terminal Wae Kelambu
“Yang namanya transformasi bisnis, yang namanya adaptasi teknologi sudah menjadi keharusan dan tidak bisa tidak. Kita hanya hitungan kita, kita ini balapan,” tandas Presiden.
Selain itu, Presiden juga mengingatkan BUMN untuk selalu mencermati nilai keekonomian, nilai efisiensi, serta memperhitungkan indikator bisnis seperti internal rate of return dari program yang dikerjakan.
“Tolong dihitung, karena apa pun BUMN ini adalah perusahaan negara, social impact-nya dihitung juga. Dan yang paling penting, review terus keekonomiannya. Berhitung, kalkulasi, sehingga kita bisa tahu pertumbuhan ke depan itu akan seperti apa,” kata Presiden Jokowi.
"Kalau mau cepat, kita beradaptasi itu, cara yang paling cepat adalah berpartner, perusahaan global mana yang paling baik, ajak," kata Presiden Jokowi kepada para Direktur Utama BUMN, seperti ditayangkan kanal resmi YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, dipantau di Jakarta.
Presiden meyakini dengan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa dekade ke depan, banyak perusahaan global tertarik untuk bermitra dengan BUMN RI. Dalam 10-20 tahun ke depan, kata Presiden, Indonesia akan masuk jajaran ekonomi besar dunia.
Baca juga: Presiden Jokowi beri 2 tahun bagi BUMN lakukan perubahan fundamental
“Perusahaan global mana yang paling baik ? ajak. Pasti mau dengan kita. Kita sudah dinilai prospek ke depan 10-20 tahun yang akan datang kita akan jadi ekonomi empat besar dunia. Siapa yang tak mau ? mau semua,” ujarnya.
Presiden menginginkan BUMN dapat bersaing di industri global. Maka itu, model bisnis BUMN harus terus dikembangkan dan mengadaptasi pesatnya perkembangan teknologi. BUMN juga harus merespons revolusi industri 4.0, era disrupsi teknologi dan mempelajari model bisis baru dari situasi ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
Menurut Presiden, untuk dapat bertahan pada era revolusi industri 4.0, suatu perusahaan perlu menyiapkan SDM dan ekosistem bisnis agar dapat beradaptasi pada perkembangan teknologi tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan holding Pelindo dan Terminal Wae Kelambu
“Yang namanya transformasi bisnis, yang namanya adaptasi teknologi sudah menjadi keharusan dan tidak bisa tidak. Kita hanya hitungan kita, kita ini balapan,” tandas Presiden.
Selain itu, Presiden juga mengingatkan BUMN untuk selalu mencermati nilai keekonomian, nilai efisiensi, serta memperhitungkan indikator bisnis seperti internal rate of return dari program yang dikerjakan.
“Tolong dihitung, karena apa pun BUMN ini adalah perusahaan negara, social impact-nya dihitung juga. Dan yang paling penting, review terus keekonomiannya. Berhitung, kalkulasi, sehingga kita bisa tahu pertumbuhan ke depan itu akan seperti apa,” kata Presiden Jokowi.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: