Brussels (ANTARA) - Negara-negara Uni Eropa mengirim obat-obatan dan alat kesehatan COVID-19 untuk mengobati pasien di Romania, yang menghadapi lonjakan infeksi pada sebagian besar kalangan orang dewasa yang tidak divaksin.

Dalam sepuluh hari pertama Oktober, setiap enam menit satu orang meninggal karena COVID-19. Akan tetapi, keragu-raguan terhadap vaksin masih saja tinggi.

Komisi Eropa pada Jumat mengatakan telah mengoordinasikan pengiriman 250 konsentrator oksigen ke Romania. Alat itu penting untuk meningkatkan pasokan oksigen medis yang dibutuhkan untuk mengobati pasien COVID-19 kritis.

Polandia mengirim 50 dari 250 konsentrator, sementara sisanya berasal dari cadangan Uni Eropa.

Uni Eropa juga mengoordinasikan pengiriman 5.200 ampul antibodi monoklonal dari Italia ke Roumania, kata Komisi melalui siaran pers. Antibodi monoklonal merupakan pengobatan eksperimental untuk pasien COVID-19.

EU juga akan mengurus pengiriman delapan konsentrator oksigen tambahan dan 15 ventilator dari Denmark. Ventilator merupakan alat bantu pernapasan bagi pasien COVID-19 parah.

Menurut data publik EU, hanya sekitar sepertiga dari populasi orang dewasa Romania yang telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19.

Awal pekan ini, data resmi menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen kasus terkonformasi terjadi pada orang-orang yang tidak divaksin.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Romania kena denda langgar aturan pembatasan COVID-19
​​​​​​​
Baca juga: RS rujukan COVID di Romania terbakar, sembilan orang tewas

Uni Eropa beri hibah tambahan dana riset COVID-19 di Indonesia