Jalanan Kota Singkawang Macet Karena Pawai Lampion
16 Februari 2011 01:59 WIB
Seorang pedagang lampion menjual lampion berbentuk ikan di Jalan Gajahmada,Pontianak, Kalbar, Kamis (10/2). Lampion tersebut dinyalakan menggunakan api pada malam perayaan Cap Go Meh,merupakan tradisi turun temurun masyarakat Tionghoa yang memiliki makna kemakmuran dan kebahagiaan. FOTO ANTARA/Jessica Wuysang/ss/Spt/11
Pontianak (ANTARA News) - Jalan-jalan utama di Kota Singkawang, Selasa malam, macet total karena dipadati warga yang ingin menyaksikan pawai lampion untuk memeriahkan Imlek dan Cap Go Meh tahun ini.
Ruswandi, warga Singkawang, saat dihubungi mengatakan, masyarakat terlihat antusias menyaksikan acara rutin tahunan terkait Imlek dan Cap Go Meh tersebut.
"Mereka ingin menyaksikan kegiatan tersebut," kata Ruswandi.
Wali Kota Singkawang Hasan Karman melepas iring-iringan pawai yang diikuti puluhan peserta itu.
Ia menilai tahun ini perayaan menyambut Imlek dan Cap Go Meh lebih semarak. "Kalau untuk kegiatan, tidak jauh berbeda," kata dia.
Gunawan, warga Jalan Nusantara, Singkawang Tengah, mengatakan, untuk menyusuri jalanan di pusat kota menggunakan sepeda motor juga sulit karena ramainya warga yang ingin menyaksikan acara itu.
Akhirnya ia memilih untuk tetap di rumah sambil menyaksikan pawai tersebut. "Kebetulan rumah kami dilewati pawai itu," katanya.
Saking padatnya penonton, iring-iringan pawai sempat terputus beberapa ratus meter.
Kondisi itu menyulitkan petugas kepolisian yang bertugas untuk mengamankan pelaksanaan kegiatan.
Indra, warga Jalan Gunung Sari, Singkawang Barat mengatakan, suasana Kota Singkawang lebih meriah tahun ini.
"Hiasan lampu dan lampion membuat kota lebih semarak di malam hari," kata Indra.
Bertambahnya hotel di kota berjuluk seribu kelenteng itu menunjukkan Singkawang semakin menjadi tujuan utama pariwisata di Kalbar.
Acara puncak perayaan Imlek di Singkawang berupa atraksi tatung keliling pusat kota pada Cap Go Meh, atau 15 hari pertama Imlek yang tahun ini bertepatan dengan 17 Februari. (T011/K004)
Ruswandi, warga Singkawang, saat dihubungi mengatakan, masyarakat terlihat antusias menyaksikan acara rutin tahunan terkait Imlek dan Cap Go Meh tersebut.
"Mereka ingin menyaksikan kegiatan tersebut," kata Ruswandi.
Wali Kota Singkawang Hasan Karman melepas iring-iringan pawai yang diikuti puluhan peserta itu.
Ia menilai tahun ini perayaan menyambut Imlek dan Cap Go Meh lebih semarak. "Kalau untuk kegiatan, tidak jauh berbeda," kata dia.
Gunawan, warga Jalan Nusantara, Singkawang Tengah, mengatakan, untuk menyusuri jalanan di pusat kota menggunakan sepeda motor juga sulit karena ramainya warga yang ingin menyaksikan acara itu.
Akhirnya ia memilih untuk tetap di rumah sambil menyaksikan pawai tersebut. "Kebetulan rumah kami dilewati pawai itu," katanya.
Saking padatnya penonton, iring-iringan pawai sempat terputus beberapa ratus meter.
Kondisi itu menyulitkan petugas kepolisian yang bertugas untuk mengamankan pelaksanaan kegiatan.
Indra, warga Jalan Gunung Sari, Singkawang Barat mengatakan, suasana Kota Singkawang lebih meriah tahun ini.
"Hiasan lampu dan lampion membuat kota lebih semarak di malam hari," kata Indra.
Bertambahnya hotel di kota berjuluk seribu kelenteng itu menunjukkan Singkawang semakin menjadi tujuan utama pariwisata di Kalbar.
Acara puncak perayaan Imlek di Singkawang berupa atraksi tatung keliling pusat kota pada Cap Go Meh, atau 15 hari pertama Imlek yang tahun ini bertepatan dengan 17 Februari. (T011/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: