BSI telah beri pelatihan Go Digital untuk 654 UMKM
15 Oktober 2021 18:56 WIB
Tangkapan layar Micro Business Group Head Bank Syariah Indonesia (BSI) Mohammad Isnaeni dalam webinar "BSI untuk UMKM Indonesia" di Jakarta, Jumat (15/10/2021). (ANTARA/Sanya Dinda)
Jakarta (ANTARA) - Bank Syariah Indonesia (BSI) telah memberikan pelatihan go digital kepada 654 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) nasabah BSI.
"Saat ini dari target 1.000 UMKM yang kami ajarkan, kami sudah mengajarkan sekitar 654 nasabah. Jadi nasabah dari dia gaptek (gagap teknologi) sampai bisa jualan online, kami dampingi melalui pelatihan go digital," kata Micro Business Group Head BSI Mohammad Isnaeni dalam webinar "BSI untuk UMKM Indonesia" yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, pelatihan UMKM Go Digital tersebut telah memperluas pasar pelaku UMKM peserta sehingga pendapatan mereka juga terkerek naik.
"Tadinya mereka berjualan di pasar lokal, sekarang mereka berjualan untuk pasar nasional. Tadinya pendapatan mereka sedikit, sekarang bisa meningkat drastis," imbuhnya.
Baca juga: BSI dorong kemitraan UMKM permudah akses pembiayaan
Pelatihan UMKM Go Digital tersebut dibuat BSI untuk memenuhi kebutuhan UMKM mentransformasikan usaha ke arah digital agar bisa bertahan menghadapi tantangan di era digitalisasi.
"Selain itu, UMKM juga membutuhkan pendampingan yang lengkap untuk mengembangkan operasional usahanya. Kita juga turut dalam pelatihan ini sehingga UMKM dari omsetnya kecil Rp10 jutaan bisa sampai miliaran rupiah," imbuh Isnaeni.
Baca juga: BSI komitmen kurangi ketimpangan pendapatan UMKM dengan usaha besar
Beberapa nasabah UMKM yang mengikuti pelatihan BSI, menurut Isnaeni, juga telah mampu memasok produknya kepada perusahaan-perusahaan besar. Ada pula yang sampai bisa memiliki pabrik besar sendiri sehingga menyerap tenaga kerja.
Namun di samping itu, beberapa UMKM masih membutuhkan pelatihan mengenai cara mengelola keuangan yang benar.
"Untuk UMKM, jangan menggabungkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Biasanya ada yang masih digabung, jadi lama-lama bisa habis keuntungannya," katanya.
"Saat ini dari target 1.000 UMKM yang kami ajarkan, kami sudah mengajarkan sekitar 654 nasabah. Jadi nasabah dari dia gaptek (gagap teknologi) sampai bisa jualan online, kami dampingi melalui pelatihan go digital," kata Micro Business Group Head BSI Mohammad Isnaeni dalam webinar "BSI untuk UMKM Indonesia" yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, pelatihan UMKM Go Digital tersebut telah memperluas pasar pelaku UMKM peserta sehingga pendapatan mereka juga terkerek naik.
"Tadinya mereka berjualan di pasar lokal, sekarang mereka berjualan untuk pasar nasional. Tadinya pendapatan mereka sedikit, sekarang bisa meningkat drastis," imbuhnya.
Baca juga: BSI dorong kemitraan UMKM permudah akses pembiayaan
Pelatihan UMKM Go Digital tersebut dibuat BSI untuk memenuhi kebutuhan UMKM mentransformasikan usaha ke arah digital agar bisa bertahan menghadapi tantangan di era digitalisasi.
"Selain itu, UMKM juga membutuhkan pendampingan yang lengkap untuk mengembangkan operasional usahanya. Kita juga turut dalam pelatihan ini sehingga UMKM dari omsetnya kecil Rp10 jutaan bisa sampai miliaran rupiah," imbuh Isnaeni.
Baca juga: BSI komitmen kurangi ketimpangan pendapatan UMKM dengan usaha besar
Beberapa nasabah UMKM yang mengikuti pelatihan BSI, menurut Isnaeni, juga telah mampu memasok produknya kepada perusahaan-perusahaan besar. Ada pula yang sampai bisa memiliki pabrik besar sendiri sehingga menyerap tenaga kerja.
Namun di samping itu, beberapa UMKM masih membutuhkan pelatihan mengenai cara mengelola keuangan yang benar.
"Untuk UMKM, jangan menggabungkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Biasanya ada yang masih digabung, jadi lama-lama bisa habis keuntungannya," katanya.
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: