Surabaya (ANTARA News) - Seorang santri yang menjadi korban penyerangan massa di Yayasan Pondok Pesantren Islam (Yapi) di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, dilarikan ke Rumah Sakit Mata Undaan, Surabaya.

"Ada luka cukup serius pada bagian matanya sehingga harus dirawat di RS Mata Undaan," kata salah satu pimpinan Yapi, Habib Ali bin Umar, Selasa malam.

Santri terancam mengalami cacat permanen itu adalah Ali Reza (15), siswa kelas I SMA Yapi. Saat insiden itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB, korban bersama rekan-rekannya bermain futsal dalam kompleks Yapi.

"Mereka tidak tahu apa-apa, tiba-tiba datang segerombolan orang bermotor masuk halaman pondok," kata Habib Ali.

Selain Ali Reza, tiga santri lainnya juga menjadi sasaran penyerangan massa tidak dikenal, yakni Miqdad (17) siswa kelas II SMA, Abultaz alias M Baraqbah (19) siswa kelas III SMA, dan Abdul Qadir (15) siswa kelas I SMA.

Dua penjaga pondok, Sya`roni dan Shoir juga menjadi korban dalam insiden berdarah tersebut.

"Tapi ketiga santri dan dua penjaga pondok itu hanya menjalani rawat jalan, sedangkan Ali Reza dilarikan ke Surabaya," katanya.

Habib Ali mengemukakan, para santri berusaha menghalau para pelaku penyerangan yang jumlahnya sekitar seratus orang itu.

"Namun, mereka membawa batu dan pentungan dengan melempari santri kami dan memecah kaca pos penjagaan sehingga para santri pun mundur," katanya.

Massa tersebut bergerak dari arah Pandaan dan setelah aksinya selesai bergerak menuju Bangil sebelum kembali lagi ke arah Pandaan.

Ia mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas insiden yang mengakibatkan santri dan masyarakat sekitar resah dan trauma.(*)

M038/S019