Madiun (ANTARA News) - Ribuan warga Kota Madiun, Jawa Timur berebut berkah yang dilambangkan dalam Gunungan "Jaler" (laki-laki) dan "Estri" (perempuan), pada tradisi perayaan Grebeg Maulud 2011, Selasa.
Warga terlihat antusias mengikuti upacara tradisional tahunan dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW itu. Sejak pagi, mereka telah datang ke lokasi acara di Alun-Alun Kota Madiun.
"Hampir setiap tahun saya selalu mengikuti acara ini. Warga percaya jika berhasil mendapatkan hasil bumi dari Gunungan Jaler atau Estri, maka akan mendapatkan berkah dan segala keinginannya akan terkabul," ujar Suti, warga Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Keolahragaan Kota Madiun, Wahyudi, mengatakan perayaan Grebeg Maulud dengan kirab Gunungan Jaler dan Estri ini bertujuan melestarikan budaya sekaligus ucapan syukur Tuhan Yang Maha Esa.
"Acara puncak dari perayaan ini adalah kirab Gunungan Jaler dan Estri yang merupakan perlambang berkah atas hasil bumi dan olahannya kepada masyarakat. Kirab dimulai dari Masjid Kuno Taman dan berakhir di Masjid Besar Kota Madiun," ujarnya.
Prosesi upacara tradisional Grebeg Maulud berupa iring-iringan prajurit kerajaan, dayang, dan Wali Songo yang menyertai kirab Gunungan Jaler dan Estri.
Gunungan yang dibuat dari bahan makanan seperti sayur-sayuran, kacang, terong, cabai merah, ubi, dan jajanan pasar tersebut, dibentuk menyerupai gunung yang melambangkan kemakmuran dan kekayaan tanah wilayah Madiun sebagai peninggalan Kerajaan Mataram Islam.
"Setelah dikirab dan didoakan, gunungan tersebut kemudian dibagikan kepada warga yang menyaksikan upacara tersebut," kata Wahyudi.
Ia berharap ritual tahunan ini bisa menjadi salah satu kegiatan wisata religi dan budaya di Madiun, untuk menarik kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara.
Untuk perayaan Grebeg Maulud tahun ini, Pemkot Madiun menganggarkan dana sebesar Rp70 juta.
(*)
Magnet Grebeg Maulud di Madiun
15 Februari 2011 13:25 WIB
Ilustrasi (ANTARA/Anis Efizudin/ss/nz/11)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Tags: