Liga 1 Indonesia
Bupati Sleman minta kejelasan manajemen PSS terkait tuntutan suporter
15 Oktober 2021 13:54 WIB
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat menemui para Suporter PSS Sleman yang mendatangi Rumah Dinas Bupati Sleman pada Kamis (14/10) malam untuk mengadukan masalah tuntutan mereka terhadap manajemen PSS Sleman. ANTARA/HO-Pemkab Sleman.
Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo menegaskan bahwa dirinya akan segera mengirim surat resmi kepada manajemen maupun pemegang saham mayoritas klub sepakbola PSS Sleman terkait permasalahan dengan tuntutan suporter.
"Segera, Jumat ini saya akan kirim surat resmi dari Pemkab Sleman ke dua pemegang saham mayoritas. Saya juga merasa kehilangan kalau PSS belum kembali, karena saya juga bagian dari Sleman Fans," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Sleman, Jumat.
Ratusan suporter PSS Sleman mendatangi Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (14/10) malam. Kedatangan suporter ini mengadu pada Bupati Sleman terkait permasalahan manajemen laskar Elang Jawa.
Kekecewaan suporter terhadap manajemen PSS Sleman berawal dari hasil minus yang didapatkan laskar elang jawa di seri pertama BRI Liga 1. Ditambah keputusan kontroversial dalam sejumlah laga serta rencana pemindahan homebase yang membuat suporter mulai melancarkan kritik dan aksi keras.
Baca juga: Bupati pastikan "homebase" PSS tetap di Sleman
Kemarahan makin memuncak saat pihak manajemen tidak kunjung memberikan jawaban yang memuaskan para suporter. Merasa jalan buntu, para suporter memilih mengadu ke Bupati Sleman untuk ikut turun tangan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam pertemuannya dengan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, suporter meminta Kustini untuk menghubungi pemegang saham PT PSS pagi ini, Jumat (15/10).
Permintaan tersebut terkait segera direalisasikannya sejumlah tuntutan suporter.
Kustini Sri Purnomo menegaskan bahwa dirinya juga merupakan bagian dari suporter PSS Sleman. PSS Sleman adalah milik seluruh masyarakat Sleman.
"PSS mempunyai makna besar bagi masyarakat dan Kabupaten Sleman, sehingga semua pihak harus bersama-sama saling menjaga.
PSS adalah milik kita bersama, punyanya warga Sleman. Oleh karena itu saya tidak akan melepas PSS untuk dibawa ke luar Sleman. Kita sebagai warga Sleman harus tetap mempertahankan," katanya.
Baca juga: Dejan minta pemain PSS fokus persiapan lawan Persebaya
Bupati Sleman juga meminta pihak supporter untuk bersabar dan mampu menahan diri sehingga tidak melakukan kegiatan berkerumun.
"Meskipun kasus COVID-19 di Sleman landai, tapi jangan sampai lengah. Kita semua harus hati-hati, apalagi kalau sampai berkerumun. Jangan sampai karena kekecewaan kita, justru membuat klaster baru," katanya.
"Segera, Jumat ini saya akan kirim surat resmi dari Pemkab Sleman ke dua pemegang saham mayoritas. Saya juga merasa kehilangan kalau PSS belum kembali, karena saya juga bagian dari Sleman Fans," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Sleman, Jumat.
Ratusan suporter PSS Sleman mendatangi Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (14/10) malam. Kedatangan suporter ini mengadu pada Bupati Sleman terkait permasalahan manajemen laskar Elang Jawa.
Kekecewaan suporter terhadap manajemen PSS Sleman berawal dari hasil minus yang didapatkan laskar elang jawa di seri pertama BRI Liga 1. Ditambah keputusan kontroversial dalam sejumlah laga serta rencana pemindahan homebase yang membuat suporter mulai melancarkan kritik dan aksi keras.
Baca juga: Bupati pastikan "homebase" PSS tetap di Sleman
Kemarahan makin memuncak saat pihak manajemen tidak kunjung memberikan jawaban yang memuaskan para suporter. Merasa jalan buntu, para suporter memilih mengadu ke Bupati Sleman untuk ikut turun tangan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam pertemuannya dengan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, suporter meminta Kustini untuk menghubungi pemegang saham PT PSS pagi ini, Jumat (15/10).
Permintaan tersebut terkait segera direalisasikannya sejumlah tuntutan suporter.
Kustini Sri Purnomo menegaskan bahwa dirinya juga merupakan bagian dari suporter PSS Sleman. PSS Sleman adalah milik seluruh masyarakat Sleman.
"PSS mempunyai makna besar bagi masyarakat dan Kabupaten Sleman, sehingga semua pihak harus bersama-sama saling menjaga.
PSS adalah milik kita bersama, punyanya warga Sleman. Oleh karena itu saya tidak akan melepas PSS untuk dibawa ke luar Sleman. Kita sebagai warga Sleman harus tetap mempertahankan," katanya.
Baca juga: Dejan minta pemain PSS fokus persiapan lawan Persebaya
Bupati Sleman juga meminta pihak supporter untuk bersabar dan mampu menahan diri sehingga tidak melakukan kegiatan berkerumun.
"Meskipun kasus COVID-19 di Sleman landai, tapi jangan sampai lengah. Kita semua harus hati-hati, apalagi kalau sampai berkerumun. Jangan sampai karena kekecewaan kita, justru membuat klaster baru," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: