Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia akan menawarkan pengembangan dan perluasan pembangunan klaster ekonomi dalam koridor kawasan ekonomi khusus (KEK) kepada investor asal Korea Selatan.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa saat ditemui di Jakarta, Senin mengatakan, hal tersebut merupakan agenda dari kunjungan kerja Menko Perekonomian ke Seoul, Korea Selatan pada 15 Februari hingga 17 Februari mendatang.

"Saya akan menyampaikan pengembangan dan perluasan pembangunan ekonomi kita. Apalagi Presiden Korea sewaktu di Bali mengatakan bahwa mereka akan mendukung program tersebut dan kami khususkan Korea masuk ke koridor ekonomi dan masuk ke klaster Indonesia," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini banyak pengusaha dan investor asal Korea di Indonesia yang dapat berperan dalam pengembangan salah satu dari rencana pembangunan enam kawasan ekonomi khusus.

"Jangan lupa orang Korsel ada 35 ribu di Indonesia, dan industrinya terus bertambah. Saya harap mereka bisa kembangkan satu klaster Indonesia tersendiri, yang tentu bisa serap banyak tenaga kerja. Komitmennya sudah ditandatangani, bukan dalam bentuk MoU lagi tapi jadi MoC," ujar Hatta.

Hatta menambahkan pemerintah juga mengincar investasi Korsel hingga 15 miliar dolar AS untuk mengembangkan industri di luar Jawa.

"Nanti juga akan dilaksanakan `business gathering`. Saya juga ingin bicara `one on one` dengan Hyundai, untuk bangun industri di sini, begitu juga dengan Posco sudah 6 miliar dolar AS. Itu `joint venture` dengan kita juga akan dibangun pabrik baja di Kalimantan, jadi memang kita dorong terus," ujarnya.

Menurut Hatta, banyak wilayah potensial yang dapat dikembangkan sebagai kawasan ekonomi khusus selain pantai utara Jawa, seperti Kalimantan.

"Semua orang tertariknya di Pantai Utara Jawa karena disitu SDMnya banyak, tenaga kerja cukup dan infrastruktur memadai. Tapi yang jelas di Kalimantan nanti, swasta nasional dan asing akan kembangkan KEK di Kaltim, investasinya besar sekali, dimana kawasan ekonomi seperti klaster Indonesia yang besar, di mana di situ berbasis sumberdaya alam, dikombinasikan dengan mineral, tidak hanya sawit," ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan pihaknya akan melakukan "roadshow" untuk pengembangan kawasan ekonomi Indonesia ke negara lain untuk mempercepat realisasi pembangunan selain melalui peran BUMN dan perusahaan swasta nasional.

"Saya akan akan keliling terus, jangan lupa keliling itu setelah saya menyelesaikan BUMN kita berapa, swasta nasional kita berapa, baru saya akan `roadshow` koridor ekonomi kita, kita ingin cepat, kita ingin kerja," ujar Hatta.(*)
(T.S034/A035)