Kadin Jepang Temui Menko Perekonomian
14 Februari 2011 10:15 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa (kanan) bersama Ketua Kamar Dagang dan Industri Jepang (Keidanren) Yonekura Hiromasha (tengah) dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Koijiro Shiojiri (kiri) usai pertemuan di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (14/2). (FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Delegasi Kamar Dagang dan Industri Jepang (Keidanren) dipimpin ketuanya Yonekura Hiromasha melakukan pertemuan dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Senin.
Hadir juga dalam pertemuan yang membahas kerjasama ekonomi Indonesia- Jepang itu Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Koijiro Shiojiri.
Pertemuan berlangsung sekitar 1,5 jam mulai sekitar pukul 08.00 hingga 09.30 WIB.
Sebelumnya Ketua Keidanren pernah menyatakan ketertarikannya untuk mengambil bagian dalam pembangunan berbagai proyek berbasis public private partnership di Di Indonesia.
Keidanren yakin skim PPP itu merupakan cara terbaik untuk membangun proyekIproyek di Indonesia.
Sementara pihak Indonesia akan mengorganisasikan seluruh proyek di kementerian/lembaga berada dalam satu payungh yaitu BKPM.
Keidanren juga berminat ambil bagian dalam pengembangan koridor ekonomi Indonesia. Terdapat enam koridor ekonomi yang direncanakan dan Jepanh tertarik ambil bagian dalam pengembangan pusat pertumbuhan di Jawa dan Sumatera.
Namun pengusaha Jepanh itu mengaku terdapat kendala dalam pembiayaan proyek-proyek besar yang membutuhkan modal besar. Kalau hanya mengandlkan dana korporasi akan sulit sehinggga perlu melibatkan JICA dan JBIC.
(*)
Hadir juga dalam pertemuan yang membahas kerjasama ekonomi Indonesia- Jepang itu Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Koijiro Shiojiri.
Pertemuan berlangsung sekitar 1,5 jam mulai sekitar pukul 08.00 hingga 09.30 WIB.
Sebelumnya Ketua Keidanren pernah menyatakan ketertarikannya untuk mengambil bagian dalam pembangunan berbagai proyek berbasis public private partnership di Di Indonesia.
Keidanren yakin skim PPP itu merupakan cara terbaik untuk membangun proyekIproyek di Indonesia.
Sementara pihak Indonesia akan mengorganisasikan seluruh proyek di kementerian/lembaga berada dalam satu payungh yaitu BKPM.
Keidanren juga berminat ambil bagian dalam pengembangan koridor ekonomi Indonesia. Terdapat enam koridor ekonomi yang direncanakan dan Jepanh tertarik ambil bagian dalam pengembangan pusat pertumbuhan di Jawa dan Sumatera.
Namun pengusaha Jepanh itu mengaku terdapat kendala dalam pembiayaan proyek-proyek besar yang membutuhkan modal besar. Kalau hanya mengandlkan dana korporasi akan sulit sehinggga perlu melibatkan JICA dan JBIC.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Tags: