Bandung (ANTARA) - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) menggenjot penjualan produk e-KTP Reader guna membasmi maraknya aksi pencurian identitas.

Direktur Utama PT INTI Otong Iip mengatakan perangkat e-KTP Reader ini merupakan produk unggulan yang memiliki kemampuan membaca KTP Elektronik secara mandiri tanpa harus terkoneksi dengan perangkat komputer serta dapat berintegrasi dengan banyak perangkat lainnya.

“Di tengah maraknya aksi pencurian identitas di masyarakat, PT INTI (Persero) melihat sebuah peluang bisnis yang sangat besar untuk menangkal hal tersebut. Bahkan, e-KTP Reader ini juga dapat menumbuhkan berbagai industri pendukung. Maka kami pun kian aktif menggenjot produksi dan pemasaran e-KTP Reader," kata Otong di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Tercatat sejak awal tahun 2015 hingga tahun 2021, dia mengatakan PT Inti telah menjual e-KTP Reader untuk semua varian sebanyak 12.463 unit.

Baca juga: KAI kerja sama dengan PT INTI untuk implementasi sistem kontrol online

Rencananya, PT INTI menargetkan dapat mencatatkan penjualan e-KTP Reader sebanyak 1.100 unit hingga akhir tahun atau setara dengan peningkatan sebesar 34,96 persen dibandingkan dengan penjualan tahun lalu sekitar 815 unit.

“Harapannya, perangkat e-KTP Reader ini dapat berkontribusi maksimal terhadap penjualan Perusahaan di akhir tahun,” kata dia.

Adapun e-KTP Reader yang diproduksi PT INTI memiliki empat tipe. Di antaranya yakni bernama IDentik, pembaca KTP Elektronik dengan layar yang dapat digunakan tanpa harus terhubung dengan komputer (standalone).

Kemudian E-KTP Reader Android, Mobile Point of Sales (MPOS), yang merupakan perangkat terpadu pembayaran elektronik terintegrasi dengan aplikasi berbasis android, yang dapat juga disinkronisasi untuk berbagai transaksi berbasis verifikasi KTP Elektronik.

Baca juga: PT INTI: UU Ciptaker buka peluang kerjasamai kampus dengan BUMN

Lalu yakni bernama INTI Smart Defined Reader atau INTI-SDR, yaitu pembaca KTP Elektronik tanpa layar berukuran cukup compact, sehingga dapat digunakan sebagai perangkat genggam yang dapat dikoneksikan dengan perangkat lainnya, seperti telepon pintar atau tablet berbasis android.

Dan yang terakhir yakni INTI Smart Reader Modular atau INTI-SRM, yaitu perangkat yang bersifat modular tapi masih dalam satu kesatuan yang difungsikan sebagai modul tambahan untuk dapat diimplementasikan secara dinamis dan mudah pada perangkat lainnya, seperti mesin kiosk, mesin ATM, dan lain sebagainya.

“Selain karena soal kemampuan menjaga kerahasiaan data, e-KTP Reader sangat diunggulkan karena dapat diintegrasikan dengan berbagai perangkat dan aplikasi, untuk transaksi apapun," katanya.

Perangkat e-KTP Reader ini telah berstandar Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 tahun 2020 tentang Perangkat Pembaca dan Penulis serta Perangkat Pembaca Kartu Tanda Penduduk Elektronik.

Produk yang biasa digunakan untuk mendukung proses pemilihan kepala desa secara elektronik (e-Voting) ini, menurut Otong juga telah mengantongi sertifikasi sesuai standarisasi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Selain itu, Otong memastikan perangkat e-KTP Reader inipun telah lolos verifikasi nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dari Surveyor Indonesia dengan nilai sebesar 32,04 persen.

“Berbekal sertifikasi ini, produk e-KTP Reader dapat dinyatakan aman untuk implementasi berbagai transaksi yang membutuhkan verifikasi KTP Elektronik, terutama terkait kerahasiaan data. Inilah salah satu esensi One Single Identity,” katanya.