Momentum PON memang dijadikan ajang para pelaku usaha kreatif untuk memperkenalkan dan menjual produk usaha mereka melalui pameran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Pameran kemarin itu menjadi titik awal kebangkitan ekonomi kreatif. Sekian lama atau hampir dua tahunan, teman-teman pelaku ekonomi kreatif terdampak pandemi yang luar biasa," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke, Benhur Rentandatu, seperti dikutip InfoPublik, Kamis.
Baca juga: Transaksi di pameran UMKM PON Klaster Merauke capai Rp82 Juta per hari
Menurut dia, ajang PON merupakan magnet kuat yang membuat semua orang di berbagai provinsi berdatangan menuju ke Papua, dan peluang ini harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, khususnya di Merauke untuk bangkit setelah diterpa badai pandemi covid-19.
Dia berharap bergeliatnya kembali para pelaku usaha kreatif sebagai dampak dari penyelenggaraan PON ini terus dijaga sehingga kegiatan ekonomi kreatif di Merauke bisa berkelanjutan.
Dalam menjaga keberlanjutan kegiatan ekonomi kreatif di Merauke, Dinas Pariwisata Pemkab Merauke segera merumuskan berbagai strategi yang tepat.
Baca juga: Bank Papua dorong UMKM naik kelas bukan saat PON saja
Strategi pertama adalah menjalin kerja sama dengan pengelola objek wisata yang berada di sekitar Kabupaten Merauke. Sehingga, barang-barang unggulan dari para pelaku ekonomi kreatif di sini dapat ditampilkan dalam situs-situs pariwisata. Dengan begitu, peluang barang tersebut dapat dibeli oleh masyarakat menjadi lebih tinggi.
Kedua, ajang Pameran UMKM ini akan dijadikan sebagai agenda tahunan. Artinya, setiap tahun Pemkab Merauke akan menyelenggarakan ajang ini sebagai wadah dari para pelaku usaha kreatif Merauke untuk tetap eksis di masa-masa mendatang. Mengingat, ajang ini telah efektif mendorong perputaran keuangan yang signifikan dalam 9 hari.
Ketiga, pihaknya melakukan pemetaan terkait dengan produk unggulan yang dimilikinya oleh daerah-daerah tertentu. Dengan kriteria produk tersebut memiliki keunikan-keunikan yang dapat menarik perhatian masyarakat di berbagai pelosok nusantara.
"Tiga hal ini akan dilakukan secara kontinuitas, sehingga kala tidak ada event pun pelaku usaha kreatif tersebut tetap bisa laku," katanya.
Mengenai pameran UMKM yang diselenggarakan seiring dengan PON XX, Benhur menilai pameran tersebut berlangsung dengan relatif sukses dengan perputaran uang karena transaksi keuangan mencapai Rp495.000.000.
Baca juga: Polres Merauke ikut pameran UMKM PON XX
Angka tersebut didapat melalui perhitungan yang dikalkulasi oleh Dinas pariwisata secara mendalam dengan komponennya antara lain jumlah pendapatan rata-rata per hari yakni mencapai Rp1.375.000, jumlah hari pameran sebanyak 9 hari, dan jumlah pelaku usaha kreatif yang mencapai 40 binaan.
"Dari 5 Oktober hingga 13 Oktober 2021, terjadi perputaran uang yang mencapai Rp495 juta. Kami coba menghitung dengan mengkalkulasikan tiga indikator yakni pendapatan rata-rata per hari, jumlah hari pameran, jumlah pelaku usaha kreatif," kata Benhur.