PON Papua
Perbasi akan gelar liga bola basket 3x3 profesional
14 Oktober 2021 10:33 WIB
Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih memberikan pernyataan soal perkembangan bola basket nasional kepada media di Mimika Sport Complex, Mimika, Rabu (13/10/2021). Danny mengabarkan pihaknya berencana menggelar liga bola basket 3x3 profesional. (Antara/Michael Siahaan)
Mimika (ANTARA) - Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih mengatakan bahwa pihaknya akan menggelar liga bola basket 3x3 profesional paling cepat pada tahun 2022.
"Bola basket 3x3 ini tidak akan berkembang tanpa liga. Jadi kami akan segera membuat liga paling cepat tahun depan karena saat ini masih dalam kondisi COVID-19," ujar Danny di Mimika Sport Complex, Mimika, Rabu (13/10).
Pria berusia 66 tahun itu menyebut bahwa liga 3x3 profesional itu akan terpisah dari Liga Bola Basket Indonesia (IBL).
Klub-klub yang bertanding nantinya tidak berada di bawah naungan tim IBL yang ada saat ini.
"Tidak sama, baru,. Jadi saya merasa itu akan menjadi daya tarik luar biasa," tutur Danny.
Sebagai langkah awal, laki-laki kelahiran Semarang itu mengabarkan bahwa IBL sudah menjajaki tempat pelaksanaan pertandingan bola basket 3x3.
Baca juga: Perbasi berencana gelar kejuaraan nasional setelah PON Papua
Mereka pun bekerja sama dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno agar laga-laga dapat berlangsung di titik-titik lokasi pariwisata.
Ada beberapa objek wisata yang diwacanakan menjadi lokasi kompetisi seperti Danau Toba, Candi Prambanan dan Candi Borobudur.
"Kalau 3x3, kan memasang lapangannya di mana saja gampang. Jadi nantinya sekalian olahraga juga bisa mendatangkan wisatawan ke daerah itu," kata Danny.
Perbasi menegaskan bahwa mereka akan berupaya sedemikian rupa demi menggalakkan bola basket 3x3 yang untuk pertama kalinya dipertandingkan di PON, tepatnya di PON Papua tahun 2021.
Baca juga: Perbasi: pemain terbaik 3x3 berpotensi ke tim nasional
Cabang olahraga itu juga sudah mencatatkan debut di Olimpiade yakni saat Olimpiade Tokyo tahun 2020.
Danny Kosasih sendiri berharap, nantinya fokus pengembangan bola basket 3x3 akan terpisah dari bola basket konvensional 5x5.
"Bola basket 3x3 ini bisa dilakukan banyak orang. Misalnya, kalau pada bola basket 5x5 satu sekolah biasanya cuma diwakili satu tim, 3x3 bisa lima atau enam tim. Jadi memang fokus ke 3x3. Untuk PON ke depan juga daerah harus menyiapkan atlet-atlet 3x3 yang terpisah dari 5x5," ujar Danny.
Baca juga: PON Papua ajang cari talenta berbakat basket 3x3
Baca juga: Menpora restui penyelenggaraan kompetisi olahraga dengan syarat
"Bola basket 3x3 ini tidak akan berkembang tanpa liga. Jadi kami akan segera membuat liga paling cepat tahun depan karena saat ini masih dalam kondisi COVID-19," ujar Danny di Mimika Sport Complex, Mimika, Rabu (13/10).
Pria berusia 66 tahun itu menyebut bahwa liga 3x3 profesional itu akan terpisah dari Liga Bola Basket Indonesia (IBL).
Klub-klub yang bertanding nantinya tidak berada di bawah naungan tim IBL yang ada saat ini.
"Tidak sama, baru,. Jadi saya merasa itu akan menjadi daya tarik luar biasa," tutur Danny.
Sebagai langkah awal, laki-laki kelahiran Semarang itu mengabarkan bahwa IBL sudah menjajaki tempat pelaksanaan pertandingan bola basket 3x3.
Baca juga: Perbasi berencana gelar kejuaraan nasional setelah PON Papua
Mereka pun bekerja sama dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno agar laga-laga dapat berlangsung di titik-titik lokasi pariwisata.
Ada beberapa objek wisata yang diwacanakan menjadi lokasi kompetisi seperti Danau Toba, Candi Prambanan dan Candi Borobudur.
"Kalau 3x3, kan memasang lapangannya di mana saja gampang. Jadi nantinya sekalian olahraga juga bisa mendatangkan wisatawan ke daerah itu," kata Danny.
Perbasi menegaskan bahwa mereka akan berupaya sedemikian rupa demi menggalakkan bola basket 3x3 yang untuk pertama kalinya dipertandingkan di PON, tepatnya di PON Papua tahun 2021.
Baca juga: Perbasi: pemain terbaik 3x3 berpotensi ke tim nasional
Cabang olahraga itu juga sudah mencatatkan debut di Olimpiade yakni saat Olimpiade Tokyo tahun 2020.
Danny Kosasih sendiri berharap, nantinya fokus pengembangan bola basket 3x3 akan terpisah dari bola basket konvensional 5x5.
"Bola basket 3x3 ini bisa dilakukan banyak orang. Misalnya, kalau pada bola basket 5x5 satu sekolah biasanya cuma diwakili satu tim, 3x3 bisa lima atau enam tim. Jadi memang fokus ke 3x3. Untuk PON ke depan juga daerah harus menyiapkan atlet-atlet 3x3 yang terpisah dari 5x5," ujar Danny.
Baca juga: PON Papua ajang cari talenta berbakat basket 3x3
Baca juga: Menpora restui penyelenggaraan kompetisi olahraga dengan syarat
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: