Jakarta (ANTARA) - Chief operating officer (COO) global Hyundai Motor Jose Munoz mengatakan pada Rabu (13/10) waktu setempat bahwa pihaknya ingin mengembangkan chipnya sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada pembuat chip.

Mengutip Reuters, Kamis, kekurangan semikonduktor global yang dipicu oleh lonjakan pemesanan laptop dan produk elektronik lainnya selama pandemi telah menutup beberapa jalur produksi mobil secara global tahun ini.

Beberapa pabrik Hyundai dihentikan sementara. Namun, Munoz mengatakan bahwa masa-masa terburuk karena kekurangan chip telah berlalu. Menurutnya, bulan-bulan terberat bagi Hyundai adalah Agustus dan September.

Baca juga: Hyundai Glovis akan perluas jaringan bisnis ramah lingkungan

"Industri chip bereaksi sangat cepat. Tapi dalam kasus kami, kami ingin dapat mengembangkan chip kami sendiri sehingga kami tak terlalu bergantung," ujar Munoz.

"Ini membutuhkan banyak investasi dan waktu, tapi kami sedang mengerjakannya," lanjutnya.

Monez juga mengatakan, afiliasi bagian perusahaan yakni Hyundai Mobis akan memainkan peran kunci.

Dia menambahkan, saat ini Hyundai bertujuan untuk mengirimkan kendaraan sesuai dengan rencana awal bisnis pada kuartal keempat dan mengimbangi beberapa kerugian produksinya pada tahun depan.

Bersama dengan Toyota dan Tesla, Hyundai adalah salah satu dari segelintir produsen mobil yang meningkatkan penjualan global meskipun kekurangan chip.

Hyundai memutuskan untuk tidak memangkas pesanan selama pandemi, setelah melihat pasar Asia pulih lebih kuat dari yang diharapkan, kata Munoz.

Baca juga: Hyundai Mobis kembangkan setir lipat untuk kendaraan masa depan

Baca juga: Kelangkaan chip kembali pukul penjualan Hyundai

Baca juga: Hyundai tantang startup berkompetisi buat proyek EV