Jakarta (ANTARA) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) memastikan jaringan di Bali dalam kondisi prima serta memperluas 4G sehingga siap menyambut pembukaan kembali pariwisata Bali 14 Oktober 2021 setelah hampir dua tahun terimbas pandemi.

"Meskipun dalam kondisi pandemi, perusahaan terus membangun jaringan di seluruh penjuru Bali, baik untuk peningkatan kualitas layanan data dan suara di wilayah perkotaan, maupun perluasan ke area-area yang sebelumnya memang belum terjangkau," kata Direktur Teknologi & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Sebanyak 716 desa/kelurahan di 57 kecamatan dan 9 kabupaten/kota di Bali kini telah terlayani oleh layanan 4G XL Axiata. Selain juga mulai memperkenalkan jaringan 5G kepada masyarakat di Bali.

"Kini, di seluruh Bali kami mengoperasionalkan lebih dari 6.600 BTS, di mana 2.400 di antaranya merupakan BTS 4G. Jumlah BTS 4G tersebut masih akan terus meningkat mengingat saat ini kami juga masih melakukan perluasan di semua kabupaten yang ada di Bali.”

Keberadaan jaringan 4G di seluruh desa/kelurahan di Bali ini juga merupakan implementasi atas komitmen XL Axiata untuk turut mendorong peningkatan literasi digital bagi masyarakat yang bermukim hingga pelosok pedesaan.

Selain perluasan dan penambahan BTS, perusahaan juga terus melakukan penambahan kapasitas jaringan 4G baik dari sisi radio maupun transmisi, serta melalui fiberisasi yang akan terus meningkat. Sementara itu, sejak awal tahun 2021 hingga saat ini sekitar 497 BTS telah ditingkatkan kapasitasnya.

Sebagai destinasi wisata kategori super prioritas sesuai penetapan pemerintah, XL Axiata juga akan memprioritaskan Bali untuk peningkatan infrastruktur. Apalagi, Bali juga akan kembali menjadi lokasi penyelenggaraan KTT G20 di tahun 2022 mendatang sehingga dipastikan perlu dukungan jaringan yang terbaik.

Selama setahun terakhir di dalam bayang-bayang pandemi, trafik data XL Axiata di Bali tetap mengalami peningkatan sekitar 16 persen, dengan kenaikan trafik tertinggi ada di Singaraja dan Denpasar sebagai ibukota provinsi.

Untuk itu, di sejumlah kawasan wisata paling popular di Bali, XL Axiata juga secara khusus memastikan kualitas jaringan data. XL Axiata telah menyiapkan jaringan 4G di Sanur 22 BTS, Kuta 13 BTS, Nusa Dua 39 BTS, Ubud 13 BTS, Kintamani 12, Seminyak 18, Jumbaran 19, Canggu 15, dan Nusa Penida 9 BTS. Untuk menopang kebutuhan Denpasar sebagai kota terbesar dan teramai, XL Axiata mengoperasikan 331 BTS. Sementara itu, untuk Bandara Internasional Ngurah Rai, XL Axiata telah siap dengan 11 BTS 4G, Pelabuhan Tanjung Benoa 4 BTS 4G, dan Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk 3 BTS 4G.

Semua desa wisata yang popular sebagai tujuan pelancong juga sudah terlayani oleh jaringan 4G XL Axiata, termasuk Desa Penglipuran, Kelurahan Kubu (Kabupaten Bangli), Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar (Kabupaten Buleleng), Desa Sidatapa, di Kecamatan Banjar (Kabupaten Buleleng), Desa Cempaga di Kecamatan Banjar (Kabupaten Buleleng), serta Desa Tenganan di Kecamatan Manggis (Kabupaten Karangasem).

“Hampir semua wilayah Bali menjadi destinasi wisata, dan XL Axiata juga berupaya memastikan semua area wisata yang ada di sana terlayani jaringan data dengan kualitas baik. Karena itu, di mana pun wisatawan ingin melakukan kunjungan, jaringan kami siap melayani mereka," kata Gede.

Baca juga: Kominfo terbitkan izin 5G untuk XL Axiata
Baca juga: Pemerintah dukung swasta bangun jaringan fiber optik
Baca juga: XL Axiata siapkan demo 5G di empat kota