Samarinda (ANTARA) - Pergelaran pameran UMKM Pertamina SMEXPO 2021 yang berbarengan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dinilai memberikan manfaat langsung yaitu lebih dikenalnya produk para perajin dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Samarinda, Kalimantan Timur.

Pergelaran pameran yang dilakukan secara hibrida, atau berarti baik melalui mekanisme luring maupun daring, itu bermanfaat dalam membantu para UMKM untuk mempromosikan produk-produknya sehingga lebih dikenal masyarakat.

Salah satu pengunjung Pertamina SMEXPO 2021, Angie (28) menilai, pameran ini dapat membuat UMKM, khususnya di Kaltim dapat lebih berkembang dan lebih dikenal masyarakat di tengah pandemi.

"Banyak produk yang sebelumnya saya tidak tahu namun menjadi tahu karena pameran ini," ujar Angie ketika ditemui di pameran UMKM Pertamina SMEXPO 2021 di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu.
Baca juga: Pertamina SMEXPO 2021 dibuka, bareng peluncuran Gernas BBI Kaltim

Di samping itu, lanjut dia, produk yang ditampilkan dalam Pertamina SMEXPO 2021 yang berbarengan dengan Gernas BBI ini juga menampilkan produk-produk yang bervariasi sehingga pengunjung memiliki banyak pilihan.

"Di sini ada banyak macam, mulai dari kerajinan tangan, makanan dan minuman, baik herbal maupun nonherbal hingga busana," ucapnya.

Sementara itu, salah satu UMKM binaan Pertamina, Bitans Cake mengaku meraih penjualan cukup lumayan, baik secara luring maupun daring dalam ajang Pertamina SMEXPO itu.

"Kalau ada pameran seperti ini tentu permintaan dan penjualan kita naik dibandingkan kalau tidak ada pameran," ujar Taufik, pemilik Bitans Cake.

Pengusaha makanan itu merasa, Pertamina SMEXPO memudahkannya untuk menjual sekaligus memasarkan produknya.
Baca juga: Kemendes targetkan Gernas BBI dorong produk andalan Kaltim mendunia

Hal sama dikatakan pelaku UMKM aksesoris dan souvernir khas Kalimantan. Lis, pemilik Toko Ida Utama mengatakan, adanya pameran menandakan situasi pandemi relatif sudah mulai kondusif sehingga memberi harapan kesempatan UMKM untuk bangkit menjadi terbuka.

"Kami berharap pandemi berakhir agar orang-orang kembali datang ke Kalimantan, karena pasar kita memang lebih banyak dari luar Kalimantan," ujarnya.

Ia menambahkan, adanya pameran ini juga dapat menggerakkan kembali ekonomi perajin yang mandek diserang pandemi.

"Sebelum pandemi, pendapatan sehari bisa sekitar Rp2 juta. Saat pandemi ketika kasus naik tinggi, dalam sebulan pun kami tidak dapat apa-apa. Alhamdulillah kasus mulai turun dan orang-orang mulai beraktivitas," tuturnya.

Ia mengutarakan harapannya agar pameran-pameran UMKM seperti ini dapat digelar secara berkelanjutan sehingga menopang kembali aktivitas ekonomi kecil.

Baca juga: Mendes: Go Borneo perluas pemasaran produk UMKM khas Kaltim
Baca juga: BI Kaltim dampingi 4.000 UMKM dari pelatihan hingga pemasaran