Palu (ANTARA News) - Jamaah Ahmadiyah di Kota Palu, Sulawesi Tengah, meminta jaminan keamanan kepada kepolisian setempat selama pelaksanaan ibadah atau dalam kehidupan sehari-hari.

Tokoh Ahmadiyah Kota Palu, Ahmad Nadjamuddin, saat di temui di sebuah masjid di Palu, Jumat, mengaku khawatir kekerasan Ahmadiyah akan merembet ke Palu.

"Kami merasa khawatir jika terjadi kejadian seperti di Banten," katanya.

Kekerasan terhadap kaum Ahmadiyah di Banten pada Minggu (9/2) itu mengakibatkan tiga orang meninggal dunia karena diamuk oleh kelompok orang tertentu.

Selama ini keberadaan Ahmadiyah di Palu tergolong aman. Mereka menjalankan ibadahnya sendiri tanpa merasa diganggu atau mengganggu orang lain.

Saat ini pengikut Ahmadiyah di Palu sebanyak 20 orang.

Ahmad mengaku pengikut Ahmadiyah saat ini berkurang dari tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 30 orang.

Menurutnya, berkurangnya jamaah itu disebabkan oleh kesibukan masing-masing pengikutnya, seperti bekerja atau pindah rumah.

Ahmad memperkirakan jumlah jamaah Ahmadiyah di seluruh Sulawesi Tengah saat ini berjumlah sekitar 100 orang.

Secara terpisah Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Dewa Parsana, mengatakan menjamin keamanan setiap warganya, termasuk jamaah Ahmadiyah.

Dia mengaku tetap memantau setiap aktivitas umat beragama di wilayahnya.

Polda Sulawesi Tengah sendiri akan menggiatkan forum kerukunan antar umat beragama bekerja sama dengan Kanwil Kementerian Agama setempat.

Itu bertujuan untuk meningkatkan kerukunan antarumat beragama yang selama ini telah terjalin.

Namun demikian, dia berharap masyarakat juga harus berperan aktif dalam menggiatkan keamanan wilayahnya.

(R026/S026)