PON Papua
Jawa Barat rebut emas 4x100 estafet putri sekaligus pecahkan rekor PON
13 Oktober 2021 17:04 WIB
Tim Jawa Barat (empat atas) berpose usai pengalungan medali nomor 4x100 meter estafet putri cabang olahraga atletik di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang berlangsung di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Rabu (13/10/2021). ANTARA/Fathur Rochman.
Mimika (ANTARA) - Tim Jawa Barat merebut medali emas nomor 4x100 estafet putri cabang olahraga atletik di Pekan Olahraga Nasional PON XX Papua, sekaligus memecahkan rekor PON nomor tersebut.
Bertanding di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Rabu, tim Jawa Barat yang terdiri atas Raden Roselin Fika, Tyas Murtiningsih, Erna Nuryanti, dan Ulfa Silpiana merebut emas usai mencatatkan waktu 45,67 detik.
Torehan waktu tersebut berhasil memecahkan rekor PON 4x100 meter putri milik tim DKI Jakarta dengan waktu 45,93 detik yang dicetak di PON XVII Kalimantan Timur 2008.
Baca juga: Ketua umum KONI sebut PON Papua lahirkan 60 pemecahan rekor
Sementara itu, medali perak disabet tim Jawa Timur yang terdiri atas Susi Dewi Wulandari, Eka Cahaya Ningrum, Serafi Anelies Unani, dan Try Setyo Utami dengan catatan waktu 46,36 detik.
Adapun tim DKI Jakarta yang terdiri atas Ken Ayuthaya, Jeany Nuraini, Liza Putri, dan Emilia Nova meraih perunggu dengan waktu 46,58 detik.
Ditemui usai pertandingan, Ulfa mengaku sangat bersyukur bisa menyumbang medali emas untuk provinsi yang dia bela sekaligus memecahkan rekor PON.
Dia menyebut bahwa pemecahan rekor tersebut sudah ditargetkan sejak awal.
"Kita memang menargetkan untuk pecah rekor di PON ini dan alhamdulillah berkat kita semua, berkat tim yang solid banget yang benar-benar keren banget aku bisa lari semangat juga, mereka semua berjuang dan alhamdulillah bisa pecah rekor PON," kata Ulfa.
Baca juga: Emas atletik Papua pertama disumbang Arnoldus dari lempar cakram
Ulfa mengatakan bahwa persiapan timnya untuk mengikuti PON kali ini kurang, sebab 1,5 bulan jelang berlaga, dirinya sempat terkena COVID-19 sehingga tidak dapat berlatih untuk beberapa waktu.
Namun, berkat semangat juang yang tinggi serta rasa saling percaya dengan sesama tim membuat dia dan tiga rekannya mampu memberikan hasil maksimal untuk Jawa Barat
"Alhamdulillah untuk teman-teman yang lain mereka percaya aku, alhamdulillah kita bisa lewati ini semua," ucap Ulfa.
Sementara Tyas Murtiningsih mengatakan torehan emas dan rekor tersebut dipersembahkan untuk seluruh jajaran pelatih, orang tua, dan seluruh masyarakat Jawa Barat.
Baca juga: Penonton hingga panitia sukacita sambut emas pertama atletik Papua
Baca juga: Hari kesembilan atletik PON Papua perebutkan tujuh emas
Bertanding di GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Papua, Rabu, tim Jawa Barat yang terdiri atas Raden Roselin Fika, Tyas Murtiningsih, Erna Nuryanti, dan Ulfa Silpiana merebut emas usai mencatatkan waktu 45,67 detik.
Torehan waktu tersebut berhasil memecahkan rekor PON 4x100 meter putri milik tim DKI Jakarta dengan waktu 45,93 detik yang dicetak di PON XVII Kalimantan Timur 2008.
Baca juga: Ketua umum KONI sebut PON Papua lahirkan 60 pemecahan rekor
Sementara itu, medali perak disabet tim Jawa Timur yang terdiri atas Susi Dewi Wulandari, Eka Cahaya Ningrum, Serafi Anelies Unani, dan Try Setyo Utami dengan catatan waktu 46,36 detik.
Adapun tim DKI Jakarta yang terdiri atas Ken Ayuthaya, Jeany Nuraini, Liza Putri, dan Emilia Nova meraih perunggu dengan waktu 46,58 detik.
Ditemui usai pertandingan, Ulfa mengaku sangat bersyukur bisa menyumbang medali emas untuk provinsi yang dia bela sekaligus memecahkan rekor PON.
Dia menyebut bahwa pemecahan rekor tersebut sudah ditargetkan sejak awal.
"Kita memang menargetkan untuk pecah rekor di PON ini dan alhamdulillah berkat kita semua, berkat tim yang solid banget yang benar-benar keren banget aku bisa lari semangat juga, mereka semua berjuang dan alhamdulillah bisa pecah rekor PON," kata Ulfa.
Baca juga: Emas atletik Papua pertama disumbang Arnoldus dari lempar cakram
Ulfa mengatakan bahwa persiapan timnya untuk mengikuti PON kali ini kurang, sebab 1,5 bulan jelang berlaga, dirinya sempat terkena COVID-19 sehingga tidak dapat berlatih untuk beberapa waktu.
Namun, berkat semangat juang yang tinggi serta rasa saling percaya dengan sesama tim membuat dia dan tiga rekannya mampu memberikan hasil maksimal untuk Jawa Barat
"Alhamdulillah untuk teman-teman yang lain mereka percaya aku, alhamdulillah kita bisa lewati ini semua," ucap Ulfa.
Sementara Tyas Murtiningsih mengatakan torehan emas dan rekor tersebut dipersembahkan untuk seluruh jajaran pelatih, orang tua, dan seluruh masyarakat Jawa Barat.
Baca juga: Penonton hingga panitia sukacita sambut emas pertama atletik Papua
Baca juga: Hari kesembilan atletik PON Papua perebutkan tujuh emas
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: