Kupang (ANTARA) - Stasiun Klimatologi Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai ancaman bencana kekeringan ekstrem yang tersebar pada lima daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Kelima daerah tersebut adalah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, dan Sabu Raijua," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Adji di Kupang, Rabu.

"Daerah-daerah tersebut berstatus awas terhadap bencana kekeringan dengan kondisi Hari Tanpa Hujan (HTH) di atas 60 hari atau kategori ekstrem panjang," tambahnya.

Dengan kondisi itu, kata dia, maka warga di daerah terdampak perlu mewaspadai ancaman bencana kekeringan dengan melakukan sejumlah langka antisipasi seperti menghemat penggunaan air bersih.

Selain itu mewaspadai kebakaran hutan dan lahan serta melakukan aktivitas budidaya pertanian yang tidak memerlukan banyak air.

Lebih lanjut Rahmattulloh menjelaskan, saat ini zona musim di NTT masih berada dalam periode musim kemarau.

Data hari tanpa hujan (HTH) menunjukkan bahwa pada umumnya wilayah NTT mengalami HTH yang bervariasi dengan kategori sangat pendek (1-5 hari) hingga ekstrem panjang (lebih dari 60 hari).

Sementara itu prakiraan peluang curah hujan menunjukkan bahwa pada umumnya wilayah NTT diprakirakan akan mengalami curah hujan rendah (20-50 mili meter/dasarian) dengan peluang 61-100 persen.

Namun sebagian kecil wilayah NTT diprakirakan masih akan mengalami curah hujan sangat rendah (lebih kecil dari 20 mili meter/dasarian) dengan peluang 71-100 persen, demikian Rahmattulloh Adji .

Baca juga: Hari tanpa hujan ekstrem panjang terjadi di delapan daerah di NTT

Baca juga: BMKG: HTH kategori ekstrem panjang masih melanda enam daerah di NTT

Baca juga: Sebanyak 11 daerah di NTT alami kekeringan ekstrem panjang