Jakarta (ANTARA News) - Selama 30 tahun pecinta film Indonesia disuguhi akting Mathias Muchus, aktor senior yang piawai bermain watak dan pandai dalam mengolah dialog.
Selama 30 tahun itu pula, masyarakat pencinta film Indonesia mengiringi metamorfosis Mathias Muchus dalam dunia seni peran yang bermuara pada berbagai penghargaan bagi insan film Indonesia.
Kini, bintang 25 judul film layar lebar tersebut menyuguhkan sesuatu yang berbeda kepada pecinta seni peran Tanah Air, dia mulai beralih profesi sebagai sutradara melalui film pertamanya "Rindu Purnama".
Film ini bercerita tentang kisah anak jalanan yang hidup di rumah singgah di pinggiran ibukota.
Kisah diawali dari tokoh Purnama (10 tahun), anak perempuan jalanan yang tinggal di rumah singgah bersama sejumlah anak jalanan lainnya. Suatu saat ia tertabrak mobil milik seorang pengusaha bernama Surya (35 tahun) hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit dan mengalami amnesia.
Setelah keluar dari rumah sakit, Purnama dibawa ke rumah Surya oleh sopirnya, padahl sang majikan tidak menyukasi tindakan ini.
Mengetahui tidak disukai si empunya rumah, Purnama melarikan diri. Tindakan tersebut ternyata membuat Surya menyesal dan memutuskan mencari Purnama.
Pencarian tersebut mempertemukan Surya dengan Sarah (27), pemilik rumah singgah tempat di mana sebelum ini Purnama tinggal.
Akhirnya, Surya dan Sarah, ditemani anak-anak penghuni rumah singgah, bersama-sama mencari Purnama hingga tercipta kedekatan emosional diantara mereka berdua.
Kedekatan Surya dan Sarah membuat Monique (30), anak pemilik perusahaan tempat Surya bekerja, cemburu. Monique kemudian menyusun satu rencana untuk menghancurkan kebahagiaan anak-anak rumah singgah.
Surya galau ketika mendapati perusahaannya harus menggusur kawasan di mana tempat rumah singgah itu berdiri.
Problema Surya, kegigihan Sarah mempertahankan rumah singgah, dan keluguan anak-anak jalanan menjadi daya tarik film yang kuat dari sisi kemanusiaan ini.
Deretan selebritis bermain dalam film tersebut. Artis berbakat Salma Paramitha berperan sebagai Purnama, Tengku Firmansyah menjadi Surya, Ririn Ekawati memerankan Sarah, sementara Titi Sjuman menokohi Monique.
Masih ada artis-artis senior Landung Simatupang, Ratna Riantiarno, serta Edwin dan Jhody.
Film itu juga melibatkan anak-anak jalanan dan anak-anak yang berasal dari lokasi shooting. Mereka adalah Tara Maulana, Irfansyah, Muzaki, dan Farril Ramadhan.
Sinematografi yang baik dan musik pengiring yang sesuai dengan tema serta karakter-karakter tokohnya yang menonjol, film ini tampak hidup sehingga menarik untuk disaksikan.
Beberapa dialog cerdas terutama yang dilontarkan oleh anak-anak jalanan dalam akting mereka, mengalir alami, seakan tidak dibuat-buat.
Empat lagu menjadi latar dalam film ini, yaitu "Cinta Satukan Kita" yang dinyanyikan Judika, "Teman" oleh Ashilla dan "Sah Tuboh", dan "Istigfar" dari Rafli.
Film Rindu Purnama adalah film keenam yang diproduksi Mizan Productions, setelah Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Garuda di Dadaku, Emak Ingin Naik Haji, dan 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta.
Semua film produksi Mizan Productions itu mendapat sambutan baik dari penonton, selain berjaya di berbagai festival film.(*)
W004/T010
Menjelajah Pinggiran Jakarta Bersama "Rindu Purnama"
11 Februari 2011 06:18 WIB
- (istimewa)
Pewarta: Wuryanti Puspita
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: