Kairo (ANTARA News) - Partai yang sedang berkuasa di Mesir menyarankan Presiden Hosni Mubarak mundur. Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrasi, Hossam Badrawi kepada BBC pada hari Kamis seperti dikutip kantor berita AFP.

Badrawi mengemukakan hal itu seiring pengunjuk rasa yang menginginkan turunnya sang penguasa yang sudah berkuasa selama 30 tahun itu.

"Saya mengharap Presiden menanggapi keinginan rakyat karena yang paling penting baginya adalah stabilitas negara. Jabatan tidak penting baginya," kata Badrawi.

"Tindakan yang benar menurut saya adalah dengan mengirim surat untuk meminta amandemen konstitusional, untuk mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada Wakil Presiden dan mengusulkan pemilihan umum yang dipercepat jika amandemen tersebut diterima," kata Badrawi.

"Saya rasa dia tidak akan meninggalkan Mesir, dia merupakan pahlawan militer, banyak hal baik yang sudah dia dilakukan," kata Badrawi.

"Saya pikir perasaan masyarakat pada umumnya adalah memang menginginkan Mubarak untuk menyingkir dan turun dari jabatan, namun masyarakat Mesir adalah warga yang baik dan saya rasa mereka akan menempuh cara yang menghormati dan menghargai pahlawan militernya," ungkap dia.

Badrawi mengatakan bahwa dia tidak memiliki keterangan mengenai kabar bahwa Mubarak sedang berada di rumah peristirahatannya di Sharm El Sheikh, Laut Merah.

Badrawi mengungkapkan bahwa dia melihat Mubarak di Kairo pada Rabu dan berbicara kepadanya melalui telepon pada Kamis.
(KR-BPY/A038)