Jakarta (ANTARA News) - Senyum kita akan semakin memukau jika ditunjang gigi yang bagus. Ini bukan kata saya lho. Yang bilang ini adalah Chitra Subijakto.

Siapa sih Chitra? Perempuan ini disebut-sebut sebagai salah seorang wanita paling stylish di Indonesia. Tidak heran, karena dia memang salah seorang fashion stylist adiluhung negeri ini.

Katanya, "Gigi putih dan senyum memukau menjadi sangat penting dalam menghasilkan penampilan sempurna karena dengan senyum memukau, maka kepercayaan diri seseorang akan meningkat."

Boleh percaya, boleh tidak. Tetapi, kenyataannya senyum, apalagi yang menawan dan indah, memang membuat seseorang dipandang lebih menarik dibandingkan yang mahal senyum, apalagi jutek.

Tentu saja senyum yang menawan terekspos oleh gigi-gigi menarik, dari gigi yang berbaris rapi, atau kalau tidak dari gigi putih kemilau. Jadi senyum yang menawan bermula dari gigi. Tentu saja gigi yang sehat.

"Gigi itu hal yang paling kelihatan. Rasanya tidak ada salahnya kalau kita memperhatikan penampilan gigi kita," kata Chitra pada peluncuran Pepsodent White Now di Jakarta, Kamis.

Sebagai seorang fashion stylish, Chitra mengaku sangat percaya bahwa senyum memukau menjadi faktor terpenting untuk menciptaka penampilan sempurna. Dengan senyum memukau kepercayaan diri seseorang akan meningkat, katanya.

"Sering kali saya bertemu dengan perempuan atau model yang hanya memperhatikan penampilan wajah, rambut dan badan, tapi tidak memperhatikan penampilan gigi mereka. Saat itulah keseluruhan penampilan mereka rusak," kata Chitra.

Kini, banyak yang menyadari sentralnya gigi dalam keseluruhan penampilan seseorang. Pokoknya, orang Indonesia masa kini sudah mulai menyadari pentingnya gigi dalam membantu dirinya tampil menawan dan lebih percaya diri.

"Sekarang terjadi pergeseran pola hidup masyarakat. Kalau dulu orang datang ke dokter gigi karena sakit gigi, sekarang untuk penampilan."

Itu kata Prita. Lengkapnya drg. Prita Widianti dari Hilly Dental Salon.

Kata dia, kecenderungan masyarakat Indonesia sekrrang untuk mengunjungi dokter gigi berbeda dibandingkan beberapa tahun lalu.

Artinya, orang semakin sering dan telaten merawat giginya.

"Sembilan puluh persen orang datang untuk kecantikan dan tak hanya perempuan, laki-laki juga. Karena orang semakin sadar akan penampilan gigi," sambung Prita.

Kebanyakan orang datang ke dokter gigi untuk meratakan gigi atau mencerahkan warna gigi. Orang yang meratakan gigi dengan memakai behel.

Namun mereka yang hendak mencerahkan warna gigi dibagi dalam dua perlakuan, yaitu permanen dan sementara.

Prita mendedah dua tipe perlakuan ini. Memutihkan gigi secara permanen, katanya, bisa dengan cara vinir atau melapisi gigi dengan porselen.

Cara kerjanya, gigi satu persatu dilapisi dengan porselen, dan pasien bisa memilih tingkat keputihan.

"Mengenai biaya, itu tergantung pada jenis porselen yang digunakan. Kisaran harganya antara 5 - 6 juta rupiah untuk satu gigi," katanya.

Sementara teknik memutihkan sementara ditempuh dengan bleaching, dan kisaran biayanya bermacam-macam, tergantung pada bahannya.

Rata-rata biayanya Rp3 juta hingga 6 juta sekali perawatan. "Bedanya dengan permanen, pasien tidak bisa memilih tingkat keputihan gigi," kata Prita.

Prita mengatakan bagi mereka yang memiliki gigi asli berwarna coklat, whitening (pemutih) tidak akan bisa memutihkan gigi. Jadi, satu-satunya cara adalah dengan vinir.

Apa dua teknik itu terlalu mahal untuk Anda?

Jangan kecil hati dulu. Prita yang juga praktik di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre memberi tips alami untuk memutihkan gigi. Ini jelas lebih murah dibanding kiat apapun.

"Sikat gigi dua kali sehari. Terus, rutin ke dokter gigi paling enggak enam bulan sekali untuk membersihkan karang gigi. Setiap habis makan apapun, kumur dengan air putih, paling tidak itu meluruhkan makanan apapun supaya tidak terlalu menempel," kata Prita.

Bagaimana dengan para perokok?

Kiatnya relatif sama, tapi agak berbeda dalam soal frekuensi konsultasi ke dokter gigi.

"Orang yang tidak merokok dianjurkan mengunjungi dokter gigi enam bulan sekali, tapi perokok dan peminum kopi harus mengunjungi dokter tiga bulan sekali." Begitu kata Prita.

Selamat merawat gigi.

(*)