"Ideologi terorisme selalu bergerak mengangkat terkait dengan sentimen agama dan itu harus diwaspadai. Dengan maksud mencapai tujuan mereka, perlu edukasi kepada seluruh masyarakat sehingga menggandeng tokoh-tokoh agama di seluruh Indonesia agar ada interaksi kepada masyarakat dan langkah-langkah moderasi dalam beragama," kata Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar dalam kegiatan memperingati 19 tahun Bom Bali I di Legian Kuta, Bali, Selasa.
Ia mengatakan dalam mengatasi masalah ancaman terorisme ini tentu dilakukan bersama seluruh kementerian lembaga, tokoh pemuka agama dan tokoh masyarakat hingga tokoh adat hingga dapat membangun kekuatan, ketahanan bangsa ini dari ideologi-ideologi terorisme.
Menurut dia ideologi terorisme memiliki karakteristik intoleran, radikal, menghalalkan segala cara dan termasuk menggunakan kekerasan dalam mencapai tujuannya adalah sebuah ideologi yang bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Baca juga: Peringati Bom Bali I, LPSK harap tragedi terorisme tak terulang
Baca juga: LPSK jamin bayar kompensasi 413 korban terorisme tuntas akhir tahun
"Penting bagi juga mengingatkan bahwa terorisme merupakan kejahatan yang tidak bisa diberikan tempat dan penjara tidak boleh kalah dengan terorisme," ujarnya.
Kejahatan terorisme merupakan kejahatan yang extraordinary terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Untuk itu, pihaknya berharap ke depannya tragedi serupa tidak terulang kembali.
Pihaknya mengajak agar seluruh unsur-unsur termasuk masyarakat bergandeng tangan, bekerja, berkolaborasi, segala potensi ancaman yang ada berkaitan dengan benih-benih kejahatan terorisme harus dapat diantisipasi.
Baca juga: BNPT siap fasilitasi oknum tak percaya radikalisme terorisme ke lapas