PON Papua
Lifter Andre Satria, anak jalanan si penakluk juara dunia
12 Oktober 2021 20:27 WIB
Lifter Andre Satria (kiri) berpose bersama pelatih di Auditorium Uncen Jayapura usai mengikuti laga final angkat berat PON XX Papua, Selasa (12/10/2021). (ANTARA/Andi Firdaus).
Papua (ANTARA) - Lifter muda Provinsi Riau Andre Satria menandai debut di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dengan mengalahkan atlet kejuaraan dunia angkat berat di Republik Ceko 2017 asal Lampung, Doni Meiyanto, Selasa.
"Sejak babak bench press dan dead lift saya memang sangat mewaspadai Doni Meiyanto. Dia itu juara dunia," kata Andre Satria usai pengalungan medali di Auditorium Uncen Jayapura.
Turun di kelas 74kg putra, lifter berusia 20 tahun itu mengumpulkan total angkatan 835kg dari angkatan terbaik squat 330kg, bench press 202,5kg dan dead lift 302,5kg.
Sementara lifter Jawa Barat Ade Bazrudin finis di runner up memperoleh medali perak usai mengumpulkan total 792,5kg dari angkatan terbaik squat 320kg, bench press 200kg dan dead lift 272,5kg.
Doni Meiyanto harus puas mendapatkan perunggu untuk Lampung dengan mengumpulkan total 790kg dari angkatan terbaik squat 330kg, bench press 180kg dan dead lift 280kg.
Doni, pria yang sempat memecahkan rekor Kejuaraan Asia Oceania 2014 Australia itu mengalami lima kali kegagalan mengangkat barbel. Masing-masing 345kg babak squat, 180kg dan 190kg babak bench press dan dua kali percobaan mengangkat 305kg di babak dead lift.
Sementara Andre gagal di angkatan 310 squat, 210kg bench press dan 310kg dead lift. "Ini berkat strategi pelatih juga," kata Andre.
Pelatih angkat berat Provinsi Riau Deriswan, mengaku bangga atas capaian Andre di PON Papua.
"Satria itu saya rekrut dari nol, dari anak yang kehidupannya amburadul. Pergaulannya keras seperti anak jalanan. Saya ingin selamatkan anak ini dengan mengubah cara bergaul, jangan sampai kena narkoba," katanya.
Emas PON Papua disebut Deriswan merupakan prestasi terbaik Andre setelah sebelumnya merebut emas di Pra PON Jabar 2019 dan emas dari Kejuaraan Nasional Angkat Besi Junior.
"Anak ini sekarang bisa berprestasi setiap tahun dia juara, di 2017, 2018 dan 2019 prestasinya bagus-bagus. Bahkan Andre sedang dipersiapkan untuk ikut Kejuaraan Asia 2023," katanya.
Hijarah dari kehidupan jalanan menjadi seorang atlet, kata Deriswan, sudah mengubah kehidupan Andre dan keluarganya. "Sekarang Andre sudah belikan orang tuanya rumah dari penghasilan atlet," katanya.
Baca juga: Lifter Maharani tak menduga bawa pulang emas untuk Riau
Baca juga: Andre Satria persembahkan emas angkat berat untuk Riau
Baca juga: Syaifahmi persembahkan emas untuk Riau dari angkat berat PON Papua
"Sejak babak bench press dan dead lift saya memang sangat mewaspadai Doni Meiyanto. Dia itu juara dunia," kata Andre Satria usai pengalungan medali di Auditorium Uncen Jayapura.
Turun di kelas 74kg putra, lifter berusia 20 tahun itu mengumpulkan total angkatan 835kg dari angkatan terbaik squat 330kg, bench press 202,5kg dan dead lift 302,5kg.
Sementara lifter Jawa Barat Ade Bazrudin finis di runner up memperoleh medali perak usai mengumpulkan total 792,5kg dari angkatan terbaik squat 320kg, bench press 200kg dan dead lift 272,5kg.
Doni Meiyanto harus puas mendapatkan perunggu untuk Lampung dengan mengumpulkan total 790kg dari angkatan terbaik squat 330kg, bench press 180kg dan dead lift 280kg.
Doni, pria yang sempat memecahkan rekor Kejuaraan Asia Oceania 2014 Australia itu mengalami lima kali kegagalan mengangkat barbel. Masing-masing 345kg babak squat, 180kg dan 190kg babak bench press dan dua kali percobaan mengangkat 305kg di babak dead lift.
Sementara Andre gagal di angkatan 310 squat, 210kg bench press dan 310kg dead lift. "Ini berkat strategi pelatih juga," kata Andre.
Pelatih angkat berat Provinsi Riau Deriswan, mengaku bangga atas capaian Andre di PON Papua.
"Satria itu saya rekrut dari nol, dari anak yang kehidupannya amburadul. Pergaulannya keras seperti anak jalanan. Saya ingin selamatkan anak ini dengan mengubah cara bergaul, jangan sampai kena narkoba," katanya.
Emas PON Papua disebut Deriswan merupakan prestasi terbaik Andre setelah sebelumnya merebut emas di Pra PON Jabar 2019 dan emas dari Kejuaraan Nasional Angkat Besi Junior.
"Anak ini sekarang bisa berprestasi setiap tahun dia juara, di 2017, 2018 dan 2019 prestasinya bagus-bagus. Bahkan Andre sedang dipersiapkan untuk ikut Kejuaraan Asia 2023," katanya.
Hijarah dari kehidupan jalanan menjadi seorang atlet, kata Deriswan, sudah mengubah kehidupan Andre dan keluarganya. "Sekarang Andre sudah belikan orang tuanya rumah dari penghasilan atlet," katanya.
Baca juga: Lifter Maharani tak menduga bawa pulang emas untuk Riau
Baca juga: Andre Satria persembahkan emas angkat berat untuk Riau
Baca juga: Syaifahmi persembahkan emas untuk Riau dari angkat berat PON Papua
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: