Jayapura (ANTARA) - Perlombaan cabang olahraga dayung PON XX Papua tinggal menyisakan sehari lagi, Rabu, yakni pada nomor perahu naga 500 dan 200 meter campuran, namun Jawa Barat sudah dipastikan keluar sebagai juara umum olahraga pacu kayuh itu.
Hingga Selasa, Jabar sudah mengumpulkan 19 emas, 8 perak, dan 7 perunggu meninggalkan jauh kontingen-kontingen lain. Di posisi kedua perolehan medali sementara ditempati Sulawesi Tenggara dengan 5 emas, 3 perak, dan 3 perunggu.
Adapun tuan rumah, tidak bisa berbuat banyak dan menempati posisi ketiga setelah hanya mengumpulkan 4 emas, 4 perak, dan 5 perunggu.
Baca juga: Kalteng rebut emas dari Jabar di perahu naga 1.000 meter campuran
Maluku yang diperkuat "Superman Rowing Indonesia", La Memo, berada di urutan keempat perolehan medali sementara dengan 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
Menariknya, dua dari tiga medali yang dikumpulkan Maluku disumbangkan oleh La Memo yang juga atlet Pelatnas tersebut.
Sementara posisi kelima ditempati Riau dengan perolehan 3 emas dan 2 perak. DKI Jakarta 2 emas, 4 perak, dan 4 perunggu, Kalimantan Tengah 1 emas dan 4 perak, dan Jawa Timur 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
Baca juga: Manajer dayung Jabar tak menyangka bisa lampaui target emas
Adapun 13 kontingen lainnya belum bisa meraih medali emas satu pun.
Cabang olahraga dayung terbagi menjadi tiga nomor/divisi; Canoeing, Rowing, dan Perahu Naga (Traditional Boat Race). Dengan total medali yang diperebutkan mencapai 40 medali.
Canoeing memperebutkan 16 medali emas, Rowing 15 medali emas, dan Perahu Naga 9 medali emas.
Jawa Barat yang juga merupakan juara umum pada PON sebelumnya, sukses mempertahankan gelar tersebut. Padahal target yang diusung pada PON Papua hanya 13 medali emas.
Baca juga: Lampaui target, tim dayung Jabar siap diguyur bonus PON Papua
Baca juga: Jabar panen 19 medali emas dari cabang dayung PON Papua
PON Papua
Perolehan medali sementara cabang olahraga dayung hingga Selasa
12 Oktober 2021 14:38 WIB
Venue cabor dayung PON XX di Teluk Youtefa, Jayapura. ANTARA/HO/Humas Polda Papua/pri.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: