Jayapura (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) mengusulkan sejumlah program kepada Pengurus Provinsi Panahan Papua soal penggunaan lapangan Kampung Harapan setelah selesai digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua nanti.

"Tindak lanjut dari pengelolaan lapangan ini, kami sudah menyerahkan sejumlah program yang harus segera ditindaklanjuti oleh Pengprov Perpani Papua," kata Sekjen PB Perpani Nyak Amir di Jayapura, Selasa.

Beberapa program yang disodorkan PB Perpani meliputi aktivitas di lapangan panahan agar terus hidup dengan menggunakannya sebagai tempat latihan dan pertandingan.

Nyak Amir menyarankan agar Pengprov Perpani Papua segera membuat usulan baik kepada pemerintah pusat maupun provinsi agar membentuk Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP).

"Baik yang bersifat nanti di bawah koordinasi Dispora Papua, maupun nanti yang dari sumber APBN dari Kemenpora," kata dia.

Baca juga: Jawa Timur konsisten tempatkan panahan jadi lumbung medali emas

Saran lainnya, Pemprov Papua dan Pengprov Perpani bisa menggandeng Universitas Cendrawasih, terutama fakultas olahraga, untuk membentuk pusat pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa (PPLM).

Adanya pusat pendidikan dan latihan bagi siswa dan mahasiswa, akan selaras dengan munculnya bibit-bibit baru atlet panahan asli Bumi Cendrawasih tersebut.

"Tentunya satu momentum juga bahwa panahan juga harus dikembangkan di tataran mahasiswa dan nantinya ada namanya PPLM," kata dia.

Di samping itu, Nyak Amir mendorong Pengprov Perpani Papua agar segera mengajukan regulasi sehingga pengelolaan lapangan bisa diberikan kepada Pemerintah Papua di bawah koordinasi pengurus setempat.

"Kalau tidak, kita takutkan akan menjadi suatu hal yang buruk artinya lapangan ini tidak ada yang gunakan dan menjaga. Apalagi persoalan-persoalan pembiayaan yang cukup tinggi, maintenance, kebersihan, listrik, dan lainnya," kata dia.

Baca juga: Jatim pertahankan juara umum panahan dengan koleksi tujuh emas