Jakarta (ANTARA) - Chief Executive Officer (CEO) Viers Corp, Vier Abdul Jamal, menilai aturan market maker atau penyedia likuiditas dinilai harus hadir guna lebih menggairahkan pasar modal di Tanah Air.

Market maker adalah pihak yang mendapatkan izin dari bursa untuk selalu menyediakan kuotasibeli (bid) dan jual (offer) saham dengan kategori tertentu dalam jumlah yang memadai.

"Aturan market maker harus realistis sehingga pasar modal lebih bergairah," ujar Vier dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Menurut Vier, nantinya dalam aturan yang dikeluarkan otoritas bursa, perlu diperjelas siapa itu market maker.

"Pastinya, mereka adalah orang dengan modal besar yang bisa menggerakkan pasar," kata Vier.

Lebih lanjut, market maker yang telah ditunjuk oleh bursa akan selalu menyediakan kuotasi beli bid dan offer dalam jumlah yang memadai sehingga sahamnya jadi ramai diperdagangkan.

Dengan adanya instrumen tersebut, lanjut Vier, akan mempersempit celah broker untuk melakukan transaksi semu untuk menaikkan harga saham alias menggoreng saham, sehingga pasar saham Indonesia menjadi lebih kredibel.

"Karena itu, market maker harus terdaftar, mengerti fundamental dan teknikal saham," ujar Vier.

Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini masih membahas aturan tentang market maker dan ditargetkan bisa rampung pada semester kedua tahun depan.

Dengan adanya market maker diharapkan bisa menambah likuiditas pasar dan mempermudah pengembangan produk baru oleh regulator dan self regulatory organization (SRO).

Otoritas bursa nantinya akan menawarkan anggota bursa (AB) atau perusahaan sekuritas untuk menjadi market maker. Market maker akan bertindak sebagai pembeli dan penjual siaga (standby buyer and seller) untuk saham perusahaan yang telah ditentukan bursa.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso juga pernah mengatakan market maker penting untuk meningkatkan kembali kepercayaan publik terhadap pasar modal.

Baca juga: OJK: "Market maker" penting dongkrak kepercayaan publik di pasar modal
Baca juga: Mirae Sekuritas perkirakan IHSG tembus rekor tertinggi Oktober ini
Baca juga: Menengok optimisme pasar modal Indonesia sebagai rumah bagi "unicorn"