Liga Inggris
Rashford berterima kasih kepada penggemar setelah jadi target rasisme
11 Oktober 2021 23:14 WIB
Penyerang timnas Inggris Marcus Rashford kecewa setelah gagal melakukan tendangan penalti ke gawang Italia dalam laga final EURO 2020 antara Inggris melawan Italia di Stadion Wembley, London, Inggris, pada 11 Juli 2021. ANTARA/Pool via REUTERS/Frank Augstein
Jakarta (ANTARA) - Pemain Inggris dan Manchester United Marcus Rashford mengaku tidak pernah mendapat dukungan seperti yang ia terima dari para penggemarnya setelah menjadi target tindakan rasisme karena gagal mengeksekusi penalti pada final Kejuaraan Eropa, Juli lalu.
Kegagalan Rashford dalam adu penalti melawan Italia itu membuat Inggris gagal meraih gelar di Wembley. Rekan satu tim pemain 23 tahun itu, Jadon Sancho dan Bukayo Saka juga menjadi sasaran setelah gagal mengeksekusi tendangan penalti.
Sebuah mural Rashford di Manchester juga dirusak, namun masyarakat datang bersama-sama dan meninggalkan pesan dukungan untuk menutupi tindakan vandalisme tersebut. Rashford pun menilai ini sebagai "perbuatan yang istimewa".
"Menyenangkan mendapat dukungan dari berbagai tipe orang. Ini mungkin sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya," ujar Rashford kepada BBC, seperti dikutip dari Reuters, Senin.
"Anda tidak pernah menginginkan sejauh itu dalam pertandingan dan kemudian sampai ke pertandingan terakhir dan kalah. Tapi kekalahan dalam adu penalti sepertinya margin yang bagus.
"Namun tidak pernah ada waktu di mana rasisme dapat diterima, atau kita harus menerima rasisme dan melanjutkan hidup kita. Tapi mungkin panggung terbesar rasisme telah ada di depan kami sebagai pemain muda. Saya senang melihat begitu banyak orang mendukung kami tanpa kami harus mengatakan apa-apa," ungkap Rashford.
Baca juga: Polisi tangkap empat orang pelaku pelecehan rasial pemain Inggris
Baca juga: Rashford dapat dukungan suporter setelah jadi sasaran aksi rasialisme
Rashford absen setelah menjalani operasi cedera bahu yang telah dideritanya sejak September tahun lalu.
"Pemulihan saya adalah, saya tidak akan mengatakan semuanya akan segera berakhir, karena jelas saya harus tetap menjaga hal itu, namun saya jauh lebih baik secara fisik dan mental," kata Rashford.
Rashford menantikan kesempatan bermain bersama Cristiano Ronaldo yang telah menjadi idolanya saat menjalankan tugas pertamanya di klub Old Trafford itu.
"Selalu menyenangkan ketika seorang legenda klub menemukan jalan kembali ke klub," pungkas Rashford.
"Bermain dengannya (Cristiano Ronaldo) dan kembali di Old Trafford adalah perasaan yang luar biasa, dan semoga ini memberi kami dorongan untuk mulai memenangkan lebih banyak trofi." tutupnya.
Baca juga: Rashford kembali ke tempat latihan Manchester United usai operasi bahu
Baca juga: Rashford konfirmasi operasi bahunya berjalan lancar
Kegagalan Rashford dalam adu penalti melawan Italia itu membuat Inggris gagal meraih gelar di Wembley. Rekan satu tim pemain 23 tahun itu, Jadon Sancho dan Bukayo Saka juga menjadi sasaran setelah gagal mengeksekusi tendangan penalti.
Sebuah mural Rashford di Manchester juga dirusak, namun masyarakat datang bersama-sama dan meninggalkan pesan dukungan untuk menutupi tindakan vandalisme tersebut. Rashford pun menilai ini sebagai "perbuatan yang istimewa".
"Menyenangkan mendapat dukungan dari berbagai tipe orang. Ini mungkin sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya," ujar Rashford kepada BBC, seperti dikutip dari Reuters, Senin.
"Anda tidak pernah menginginkan sejauh itu dalam pertandingan dan kemudian sampai ke pertandingan terakhir dan kalah. Tapi kekalahan dalam adu penalti sepertinya margin yang bagus.
"Namun tidak pernah ada waktu di mana rasisme dapat diterima, atau kita harus menerima rasisme dan melanjutkan hidup kita. Tapi mungkin panggung terbesar rasisme telah ada di depan kami sebagai pemain muda. Saya senang melihat begitu banyak orang mendukung kami tanpa kami harus mengatakan apa-apa," ungkap Rashford.
Baca juga: Polisi tangkap empat orang pelaku pelecehan rasial pemain Inggris
Baca juga: Rashford dapat dukungan suporter setelah jadi sasaran aksi rasialisme
Rashford absen setelah menjalani operasi cedera bahu yang telah dideritanya sejak September tahun lalu.
"Pemulihan saya adalah, saya tidak akan mengatakan semuanya akan segera berakhir, karena jelas saya harus tetap menjaga hal itu, namun saya jauh lebih baik secara fisik dan mental," kata Rashford.
Rashford menantikan kesempatan bermain bersama Cristiano Ronaldo yang telah menjadi idolanya saat menjalankan tugas pertamanya di klub Old Trafford itu.
"Selalu menyenangkan ketika seorang legenda klub menemukan jalan kembali ke klub," pungkas Rashford.
"Bermain dengannya (Cristiano Ronaldo) dan kembali di Old Trafford adalah perasaan yang luar biasa, dan semoga ini memberi kami dorongan untuk mulai memenangkan lebih banyak trofi." tutupnya.
Baca juga: Rashford kembali ke tempat latihan Manchester United usai operasi bahu
Baca juga: Rashford konfirmasi operasi bahunya berjalan lancar
Pewarta: Gheovano Alfiqi/Fitri Supratiwi
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021
Tags: