"Hingga pekan ke 40, yakni 4-10 Oktober 2021, tidak ada kasus kematian," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo di Semarang, Senin.
Keempat belas daerah itu adalah Kabupaten Batang, Kabupaten Blora, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Kendal, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Kudus, Kota Magelang, Kota Pekalongan, Kota Salatiga, Kota Tegal, dan Pekalongan.
Kendati demikian, Yulianto menyatakan masih ada beberapa daerah yang mencatatkan angka kematian akibat penyakit ini, namun jumlahnya tidak banyak.
Baca juga: Ganjar minta alokasi khusus untuk daerah capaian vaksinasi rendah
Baca juga: Pemprov Jateng dorong vaksinasi berbasis desa untuk percepatan
Ia mengatakan secara umum kasus kematian disebabkan oleh faktor seperti komorbid, usia lanjut, dan belum divaksinasi.
Dinkes Jateng akan melakukan kajian mendetil terkait dengan masih adanya kasus kematian akibat COVID-19 di Jateng.
"Yang mencatatkan adanya kasus kematian, masing-masing satu orang itu di Banjarnegara, Brebes, Demak, Pati, Pemalang, Purworejo, Rembang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Tegal, dan Wonosobo," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan aparat pemerintah dan masyarakat tidak lalai menerapkan protokol kesehatan mengingat saat ini mendekati liburan Natal dan tahun baru.
Ganjar mewanti-wanti agar tidak muncul gelombang ketiga COVID-19, salah satu caranya dengan menggenjot vaksinasi.
"Saya sampaikan kepada bupati, wali kota agar tidak lengah mengawasi masyarakat. Masker tidak boleh dicopot kala beraktivitas ekonomi, ibadah, sekolah. Kita berada dalam kondisi prokes yang ketat," katanya.*
Baca juga: Positif COVID-19 bertambah 1.167 kasus tertinggi di Jateng
Baca juga: Sudah 64 dokter di Jateng meninggal akibat COVID-19