Sandiaga ingin batik jadi simbol kebangkitan ekonomi sektor ekraf
11 Oktober 2021 18:29 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat hadir dalam acara "Batik Nusantara Celebration-Rediscover Indonesia by Accor Live Limitless", Yogyakarta, Senin (11/10/2021). ANTARA/HO-Kemenparekraf/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menginginkan agar batik menjadi simbol kebangkitan ekonomi di sektor ekonomi kreatif terutama subsektor fesyen.
“Batik sebagai simbol ekonomi kita, karena batik merupakan ekosistem warisan budaya leluhur bangsa. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang kaya akan potensi budaya yang luar biasa, hal ini menjadi modal yang sangat berharga bagi pengembangan ekonomi kreatif Indonesia,” ujar dia ketika hadir dalam dalam sebuah acara di Yogyakarta sebagaimana tertera dalam keterangannya, Jakarta, Senin.
Dalam acara “Batik Nusantara Celebration-Rediscover Indonesia by Accor Live Limitless”, Sandiaga mengapreasiasi Grup Accor (perhotelan) selaku penyelenggara acara yang dihadiri oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca juga: Menteri PPPA: Fesyen batik tumbuh stabil di masa pandemi
Acara tersebut juga diadakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2021 yang menonjolkan empat pilar, yaitu destinasi, kuliner, seni budaya, dan kebugaran/kesehatan.
Hal ini ditujukan sebagai kelanjutan kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Grup Accor yang sudah terjalin sejak tahun 2012.
“Saya sudah meninjau secara langsung pameran batik sebagai produk karya para pelaku UMKM di bawah binaan Accor dan Kita Muda Kreatif (sebuah program kolaborasi Unesco Citi Indonesia yang didukung CitiFoundation), serta menyaksikan peragaan busana batik. Saya berharap hadirnya acara ini bukan hanya menjadi aspek kelestarian budaya tetapi juga sebagai penggerak ekonomi dan lapangan kerja,” tutur dia.
Baca juga: Menparekraf minta DIY ajukan uji coba terbatas untuk Nglanggeran
Ia juga mengharapkan acara ini akan mendorong pemulihan sektor sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat menggerakan perputaran ekonomi terutama di masa pandemi COVID-19.
“Pandemi belum berakhir, tak bosan-bosannya saya mengingatkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat. Pandemi boleh saja membatasi ruang gerak kita, namun tidak akan pernah bisa membatasi ruang kreativitas kita dalam berkarya,” utaranya.
“Batik sebagai simbol ekonomi kita, karena batik merupakan ekosistem warisan budaya leluhur bangsa. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang kaya akan potensi budaya yang luar biasa, hal ini menjadi modal yang sangat berharga bagi pengembangan ekonomi kreatif Indonesia,” ujar dia ketika hadir dalam dalam sebuah acara di Yogyakarta sebagaimana tertera dalam keterangannya, Jakarta, Senin.
Dalam acara “Batik Nusantara Celebration-Rediscover Indonesia by Accor Live Limitless”, Sandiaga mengapreasiasi Grup Accor (perhotelan) selaku penyelenggara acara yang dihadiri oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca juga: Menteri PPPA: Fesyen batik tumbuh stabil di masa pandemi
Acara tersebut juga diadakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional 2021 yang menonjolkan empat pilar, yaitu destinasi, kuliner, seni budaya, dan kebugaran/kesehatan.
Hal ini ditujukan sebagai kelanjutan kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Grup Accor yang sudah terjalin sejak tahun 2012.
“Saya sudah meninjau secara langsung pameran batik sebagai produk karya para pelaku UMKM di bawah binaan Accor dan Kita Muda Kreatif (sebuah program kolaborasi Unesco Citi Indonesia yang didukung CitiFoundation), serta menyaksikan peragaan busana batik. Saya berharap hadirnya acara ini bukan hanya menjadi aspek kelestarian budaya tetapi juga sebagai penggerak ekonomi dan lapangan kerja,” tutur dia.
Baca juga: Menparekraf minta DIY ajukan uji coba terbatas untuk Nglanggeran
Ia juga mengharapkan acara ini akan mendorong pemulihan sektor sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dapat menggerakan perputaran ekonomi terutama di masa pandemi COVID-19.
“Pandemi belum berakhir, tak bosan-bosannya saya mengingatkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat. Pandemi boleh saja membatasi ruang gerak kita, namun tidak akan pernah bisa membatasi ruang kreativitas kita dalam berkarya,” utaranya.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: