Pemerintah wajibkan Pemda siapkan Isoter untuk atlet PON Papua
11 Oktober 2021 16:58 WIB
Arsip foto - Tim medis melakukan pemeriksaan kesehatan tes antigen terhadap atlet selam sebelum pertandingan Selam Kolam PON Papua di Stadion Akuatik, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (4/10/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/YU.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mewajibkan pemerintah daerah untuk menyiapakan fasilitas Isoter (Isolasi Terpadu) untuk para atlet yang kembali dari penyelenggaraan PON Papua.
“Diminta daerah masing-masing untuk mempersiapkan isoter di atau isolasi di wilayah atau di daerah masing-masing dan selama 5 hari. Tentunya (atlet) akan di PCR di hari pertama dan keempat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Perkembangan PPKM secara daring, Senin.
Menko Airlangga mengatakan pemerintah akan merevisi SE Satgas COVID-19 nomor 19 terkait mekanisme kepulangan atlet PON tersebut dan peraturan karantina terbaru akan berlaku pada 12 Oktober mendatang.
“Kemarin sudah sekitar 30 persen atlet kembali itu persyaratannya adalah isolasi mandiri. Sehingga (peraturan) ini akan ditarik menjadi isolasi di wilayah karantina di wilayah masing-masing selama 5 hari,” ujar Airlangga.
Airlangga juga menyebut bahwa seluruh biaya tes dan karantina di tanggung oleh pemerintah daerah dan Satgas COVID-19 daerah.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa per 10 Oktober, sebanyak 65 orang dari dari penyelenggaran PON terkonfirmasi positif COVID-19. Rinciannya, sebanyak 72 persen merupakan atlet, official 23 persen, coach 1,5 persen, wasit dan wartawan 1,5 persen. Sedangkan positivity rate PON Papua adalah 1,45 persen, kemudian terjadi di semua kota baik Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.
“Beberapa atlet yang cabor yang cukup banyak yang di atas 9 itu judo dan sepatu roda, kemudian 7 motocross panahan dan kriket, yang lain antara 4,2 dan 1,” tutur Airlangga.
Baca juga: Gerai vaksin Istora Papua Bangkit bantu masyarakat meriahkan PON Papua
Baca juga: Tito ajak semua pihak dukung percepatan vaksinasi di Papua
“Diminta daerah masing-masing untuk mempersiapkan isoter di atau isolasi di wilayah atau di daerah masing-masing dan selama 5 hari. Tentunya (atlet) akan di PCR di hari pertama dan keempat,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Perkembangan PPKM secara daring, Senin.
Menko Airlangga mengatakan pemerintah akan merevisi SE Satgas COVID-19 nomor 19 terkait mekanisme kepulangan atlet PON tersebut dan peraturan karantina terbaru akan berlaku pada 12 Oktober mendatang.
“Kemarin sudah sekitar 30 persen atlet kembali itu persyaratannya adalah isolasi mandiri. Sehingga (peraturan) ini akan ditarik menjadi isolasi di wilayah karantina di wilayah masing-masing selama 5 hari,” ujar Airlangga.
Airlangga juga menyebut bahwa seluruh biaya tes dan karantina di tanggung oleh pemerintah daerah dan Satgas COVID-19 daerah.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa per 10 Oktober, sebanyak 65 orang dari dari penyelenggaran PON terkonfirmasi positif COVID-19. Rinciannya, sebanyak 72 persen merupakan atlet, official 23 persen, coach 1,5 persen, wasit dan wartawan 1,5 persen. Sedangkan positivity rate PON Papua adalah 1,45 persen, kemudian terjadi di semua kota baik Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.
“Beberapa atlet yang cabor yang cukup banyak yang di atas 9 itu judo dan sepatu roda, kemudian 7 motocross panahan dan kriket, yang lain antara 4,2 dan 1,” tutur Airlangga.
Baca juga: Gerai vaksin Istora Papua Bangkit bantu masyarakat meriahkan PON Papua
Baca juga: Tito ajak semua pihak dukung percepatan vaksinasi di Papua
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: