Menaker buka Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri di Samarinda
11 Oktober 2021 16:22 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah diwawancarai wartawan setelah membuka Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri di Samarinda, Senin. (ANTARA/M Ghofar)
Samarinda (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah membuka Sosialisasi Pemagangan Luar Negeri di Samarinda, Kalimantan Timur, guna menyamakan persepsi sekaligus untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan pemagangan luar negeri.
"Program pemagangan merupakan salah satu solusi tepat untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia," ujar Ida dalam sosialisasi di Hotel Mercure di Samarinda yang dihadiri Wali Kota Samarinda Andi Harun serta Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, Senin.
Menurutnya, dalam program pemagangan, peserta akan memperoleh pengalaman kerja pada dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga hal ini dapat membentuk sikap, mental, perilaku kerja, dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Baca juga: Menaker disambut yel-yel selamat datang saat temui penerima BSU Kaltim
Kemnaker selalu mendorong pola pelatihan pemagangan, baik pemagangan dalam negeri maupun pemagangan luar negeri. Harapannya adalah agar pemagangan di luar negeri dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Program pemagangan luar negeri bagi pemuda-pemudi asal Indonesia, lanjutnya, saat ini sebagian besar dilakukan ke Jepang, karena Jepang dikenal dengan disiplin dan etos kerja yang tinggi, selain dari sisi teknologinya.
Baca juga: Dorong inklusivitas ketenagakerjaan, Menaker terima penghargaan USAID
Pemagangan luar negeri dimaksudkan agar para peserta magang bisa menerapkan disiplin dan etos kerja sekembalinya ke Indonesia, yakni untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di era globalisasi.
"Dunia kerja saat ini membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi 5C, yakni Critical Thinking, Complex Problem Solving, Creative, Communication, dan Collaboration," katanya.
Selain program pemagangan ke Jepang, lanjut dia, sudah pula dilakukan penandatanganan MoU On a Pilot Workplace-Based Visa Arrangement (Percontohan Pemberian Visa Pelatihan Berbasis Tempat Kerja).
Baca juga: Menaker minta penguji K3 ubah hambatan pandemi menjadi peluang
MoU dilakukan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia. Untuk implementasi MoU tersebut masih dalam proses pembahasan.
Sedangkan dalam upaya memperluas negara-negara penerima, telah dilakukan beberapa kali pertemuan antara lain dengan Qatar dan Selandia Baru.
"Demi suksesnya pemagangan luar negeri, keterlibatan seluruh pihak, terutama pemerintah daerah sangatlah penting, guna menyiapkan calon peserta yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebutuhan di negara penerima," ujar Ida.
Baca juga: 46 perusahaan di destinasi prioritas ikuti Program Pemagangan Kemnaker
"Program pemagangan merupakan salah satu solusi tepat untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia," ujar Ida dalam sosialisasi di Hotel Mercure di Samarinda yang dihadiri Wali Kota Samarinda Andi Harun serta Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, Senin.
Menurutnya, dalam program pemagangan, peserta akan memperoleh pengalaman kerja pada dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga hal ini dapat membentuk sikap, mental, perilaku kerja, dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Baca juga: Menaker disambut yel-yel selamat datang saat temui penerima BSU Kaltim
Kemnaker selalu mendorong pola pelatihan pemagangan, baik pemagangan dalam negeri maupun pemagangan luar negeri. Harapannya adalah agar pemagangan di luar negeri dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Program pemagangan luar negeri bagi pemuda-pemudi asal Indonesia, lanjutnya, saat ini sebagian besar dilakukan ke Jepang, karena Jepang dikenal dengan disiplin dan etos kerja yang tinggi, selain dari sisi teknologinya.
Baca juga: Dorong inklusivitas ketenagakerjaan, Menaker terima penghargaan USAID
Pemagangan luar negeri dimaksudkan agar para peserta magang bisa menerapkan disiplin dan etos kerja sekembalinya ke Indonesia, yakni untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di era globalisasi.
"Dunia kerja saat ini membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi 5C, yakni Critical Thinking, Complex Problem Solving, Creative, Communication, dan Collaboration," katanya.
Selain program pemagangan ke Jepang, lanjut dia, sudah pula dilakukan penandatanganan MoU On a Pilot Workplace-Based Visa Arrangement (Percontohan Pemberian Visa Pelatihan Berbasis Tempat Kerja).
Baca juga: Menaker minta penguji K3 ubah hambatan pandemi menjadi peluang
MoU dilakukan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia. Untuk implementasi MoU tersebut masih dalam proses pembahasan.
Sedangkan dalam upaya memperluas negara-negara penerima, telah dilakukan beberapa kali pertemuan antara lain dengan Qatar dan Selandia Baru.
"Demi suksesnya pemagangan luar negeri, keterlibatan seluruh pihak, terutama pemerintah daerah sangatlah penting, guna menyiapkan calon peserta yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebutuhan di negara penerima," ujar Ida.
Baca juga: 46 perusahaan di destinasi prioritas ikuti Program Pemagangan Kemnaker
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: