Jakarta-Rotterdam Lanjutkan Kerja Sama Pengelolaan Air
7 Februari 2011 18:40 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (tengah) didampingi Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Prof. Firmanzah, Ph.D (kiri) dan Walikota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb (kanan) ketika menghadiri Penandatangan Kerjasama Akademis antara FEUI dengan Rotterdam Business School di Grand Melia Hotel, Jakarta, Minggu (6/2) malam. (ANTARA/Wildan Anjarbakti)
Jakarta (ANTARA News) - Jakarta dan kota Rotterdam, Belanda, melanjutkan kerja sama di bidang pengelolaan air setelah menjalin kerja sama sebagai kota kembar sejak 1986.
Kelanjutan kerja sama dua kota tersebut dikukuhkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb di Balaikota DKI Jakarta, Senin.
Kerja sama dalam kerangka waktu dua tahun tersebut akan fokus pada pencegahan dan pengelolaan banjir.
Usai penandatanganan, Fauzi Bowo yang lebih akrab dipanggil Foke mengatakan, Jakarta perlu belajar dan meniru Rotterdam yang diakui unggul dalam mengatur tata air dan pengendalian banjir.
"Kami tahu bahwa Belanda maju dalam pengelolaan air. Pengelolaan air di Rotterdam sangat baik. Sebagai sister city, kami manfaatkan seoptimal mungkin," katanya.
Foke mengatakan Jakarta telah mempelajari dan bakal meniru sistem pengelolaan air yaitu dengan sistem polder terintegrasi dengan elemen yang lain.
Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb mengatakan dirinya telah melihat secara langsung kondisi permukaan air laut yang makin meninggi di pesisir Jakarta Utara sebagai pengaruh perubahan iklim.
"Di Rotterdam kami harus selalu melindungi diri dari kekuatan Laut Utara di sebelah barat dan air pasang yang tinggi dari sungai-sungai yang mengalir ke arah kami dari sebelah timur. Karena itu kami mengembangkan keahlian yang luar biasa di bidang pengelolaan air selama puluhan tahun," kata Wali Kota.
Dia mengatakan, Rotterdam berambisi menjadi pusat dunia dalam bidang pengelolaan air.
Selama dua tahun terakhir, Rotterdam menyediakan pakar di bidang pemeliharaan saluran air sebagai pembuangan air hujan dan air sungai yang lebih baik. Dalam kerja sama itu staf instansi pekerjaan umum kedua kota akan menyusun program yang terperinci untuk kerja sama.
Pemerintah Belanda dan Indonesia sendiri tengah melakukan penelitian strategis yaitu penelitian Strategi Pertahanan Laut Jakarta tentang bagaimana menghadapi masalah air dan banjir secara efektif.
(N006/B010)
Kelanjutan kerja sama dua kota tersebut dikukuhkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb di Balaikota DKI Jakarta, Senin.
Kerja sama dalam kerangka waktu dua tahun tersebut akan fokus pada pencegahan dan pengelolaan banjir.
Usai penandatanganan, Fauzi Bowo yang lebih akrab dipanggil Foke mengatakan, Jakarta perlu belajar dan meniru Rotterdam yang diakui unggul dalam mengatur tata air dan pengendalian banjir.
"Kami tahu bahwa Belanda maju dalam pengelolaan air. Pengelolaan air di Rotterdam sangat baik. Sebagai sister city, kami manfaatkan seoptimal mungkin," katanya.
Foke mengatakan Jakarta telah mempelajari dan bakal meniru sistem pengelolaan air yaitu dengan sistem polder terintegrasi dengan elemen yang lain.
Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb mengatakan dirinya telah melihat secara langsung kondisi permukaan air laut yang makin meninggi di pesisir Jakarta Utara sebagai pengaruh perubahan iklim.
"Di Rotterdam kami harus selalu melindungi diri dari kekuatan Laut Utara di sebelah barat dan air pasang yang tinggi dari sungai-sungai yang mengalir ke arah kami dari sebelah timur. Karena itu kami mengembangkan keahlian yang luar biasa di bidang pengelolaan air selama puluhan tahun," kata Wali Kota.
Dia mengatakan, Rotterdam berambisi menjadi pusat dunia dalam bidang pengelolaan air.
Selama dua tahun terakhir, Rotterdam menyediakan pakar di bidang pemeliharaan saluran air sebagai pembuangan air hujan dan air sungai yang lebih baik. Dalam kerja sama itu staf instansi pekerjaan umum kedua kota akan menyusun program yang terperinci untuk kerja sama.
Pemerintah Belanda dan Indonesia sendiri tengah melakukan penelitian strategis yaitu penelitian Strategi Pertahanan Laut Jakarta tentang bagaimana menghadapi masalah air dan banjir secara efektif.
(N006/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011
Tags: