Mandiri integrasikan layanan perbankan dengan NLE kelolaan Bea Cukai
11 Oktober 2021 12:29 WIB
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani bersama Direktur PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi menandatangani perjanjian kerja sama terkait layanan perbankan melalui NLE dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta, Senin (11/10/2021). ANTARA/Agatha Olivia
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengintegrasikan layanan jasa perbankan berbasis teknologi informasi (IT) dengan platform National Logistic Ecosystem (NLE) yang dikelola Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan guna mendorong industri logistik nasional agar dapat terus mendukung kinerja sektor perdagangan dan meningkatkan penerimaan negara.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan sinergi tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan, keamanan dan kenyamanan transaksi finansial logistik kepada para pelaku usaha, dalam hal ini eksportir/importir, maupun perusahaan logistik (service provider).
"Kerja sama ini juga sejalan dengan keinginan dan komitmen dukungan Bank Mandiri selama ini kepada visi, misi dan strategi Dirjen Bea dan Cukai dalam penataan ekosistem logistik nasional serta bagian dari program BUMN Untuk Indonesia," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin.
NLE merupakan realisasi arahan Presiden Jokowi melalui Perpres No 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional. Sebagai platform logistik, NLE bertujuan untuk mendukung simplifikasi proses logistik yang berdampak pada percepatan layanan serta efisiensi biaya.
Integrasi sistem antara platform NLE dengan Bank Mandiri tersebut memanfaatkan layanan Virtual Account Biller yang dikombinasikan dengan Mandiri Virtual Account (MVA) dalam pengelolaan keuangan, baik proses identifikasi transaksi logistik, pembayaran dan proses disbursement.
Inisiatif itu akan menghasilkan data keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan guna mendukung penataan ekosistem logistik nasional yang kontinyu, aksesibel, efektif dan akuntabel.
Sinergi Bank Mandiri dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah dimulai sejak 2016 dengan inisiasi pemanfaatan mini ATM untuk meningkatkan transaksi pembayaran kepabeanan dan cukai. Lalu pada 2019, dilanjutkan dengan pengembangan integrasi Inquiry ID Billing Bea Cukai menggunakan NPWP yang dapat diakses melalui Mandiri Cash Management.
Kedua inisiatif tersebut diharapkan dapat mendorong program transformasi digital di lingkungan Kementerian Keuangan serta mengoptimalkan penerimaan negara dari layanan kepabeanan dan cukai.
"Ke depan, kami berharap sinergi yang telah terjalin dengan baik ini kiranya dapat terus dilanjutkan sejalan dengan transformasi digital yang tengah dilakukan Bank Mandiri dan juga inovasi Ditjen Bea Cukai dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, guna meningkatkan kualitas SDM dan menaikkan penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai," kata Darmawan.
Baca juga: FISIP UI gandeng Bank Mandiri renovasi gedung selasar komersial
Baca juga: Bank Mandiri terus akselerasi transformasi layanan digital
Baca juga: Bank Mandiri optimistis transformasi digital bantu capai target kredit
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan sinergi tersebut diharapkan dapat memberikan kemudahan, keamanan dan kenyamanan transaksi finansial logistik kepada para pelaku usaha, dalam hal ini eksportir/importir, maupun perusahaan logistik (service provider).
"Kerja sama ini juga sejalan dengan keinginan dan komitmen dukungan Bank Mandiri selama ini kepada visi, misi dan strategi Dirjen Bea dan Cukai dalam penataan ekosistem logistik nasional serta bagian dari program BUMN Untuk Indonesia," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin.
NLE merupakan realisasi arahan Presiden Jokowi melalui Perpres No 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional. Sebagai platform logistik, NLE bertujuan untuk mendukung simplifikasi proses logistik yang berdampak pada percepatan layanan serta efisiensi biaya.
Integrasi sistem antara platform NLE dengan Bank Mandiri tersebut memanfaatkan layanan Virtual Account Biller yang dikombinasikan dengan Mandiri Virtual Account (MVA) dalam pengelolaan keuangan, baik proses identifikasi transaksi logistik, pembayaran dan proses disbursement.
Inisiatif itu akan menghasilkan data keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan guna mendukung penataan ekosistem logistik nasional yang kontinyu, aksesibel, efektif dan akuntabel.
Sinergi Bank Mandiri dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah dimulai sejak 2016 dengan inisiasi pemanfaatan mini ATM untuk meningkatkan transaksi pembayaran kepabeanan dan cukai. Lalu pada 2019, dilanjutkan dengan pengembangan integrasi Inquiry ID Billing Bea Cukai menggunakan NPWP yang dapat diakses melalui Mandiri Cash Management.
Kedua inisiatif tersebut diharapkan dapat mendorong program transformasi digital di lingkungan Kementerian Keuangan serta mengoptimalkan penerimaan negara dari layanan kepabeanan dan cukai.
"Ke depan, kami berharap sinergi yang telah terjalin dengan baik ini kiranya dapat terus dilanjutkan sejalan dengan transformasi digital yang tengah dilakukan Bank Mandiri dan juga inovasi Ditjen Bea Cukai dalam memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, guna meningkatkan kualitas SDM dan menaikkan penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai," kata Darmawan.
Baca juga: FISIP UI gandeng Bank Mandiri renovasi gedung selasar komersial
Baca juga: Bank Mandiri terus akselerasi transformasi layanan digital
Baca juga: Bank Mandiri optimistis transformasi digital bantu capai target kredit
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: