Tokyo (ANTARA) - Nikkei Jepang naik tajam untuk sesi ketiga berturut-turut pada perdagangan Senin, karena penurunan tajam yen mendorong saham-saham berorientasi ekspor lebih tinggi dan penurunan infeksi COVID-19 mendukung sentimen investor.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo melonjak 1,57 persen menjadi diperdagangkan di 28.488,95 poin pada jeda tengah hari, sedangkan indeks Topix yang lebih luas naik 1,41 persen menjadi 1.989,51 poin dan menuju kenaikan sesi kedua berturut-turut.
Keuntungan di pasar saham Asia lainnya juga mendukung ekuitas Jepang. Indeks saham Asia-Pasifik tidak termasuk Jepang naik 0,56 persen, dipimpin oleh lonjakan 2,0 persen dalam indeks Hang Seng Hong Kong.
Baca juga: Nikkei Jepang perpanjang reli ikuti Wall Street, Toyota angkat Topix
Kasus baru infeksi virus corona di Jepang turun menjadi 553 pada Minggu (10/10/2021), terendah dalam hampir setahun, menurut penyiar publik NHK. Ketika puncak gelombang kelima Jepang pada akhir Agustus, jumlahnya mendekati 26.000.
"Penurunan cepat infeksi virus corona secara nasional telah menghilangkan satu alasan bagi investor untuk berhati-hati, dan mereka membeli kembali saham," kata seorang pelaku pasar di sebuah perusahaan sekuritas domestik.
Transportasi udara adalah sektor Topix dengan kinerja terbaik, terangkat 2,64 persen, dengan maskapai penerbangan ANA Holdings naik 2,63 persen dan Japan Airlines bertambah 2,66 persen.
Baca juga: IHSG berpeluang menguat meski dibayangi sentimen tenaga kerja AS
Sementara itu, yen turun hingga 112,50 per dolar untuk pertama kalinya sejak Desember 2018. Mata uang yang lebih lemah meningkatkan nilai barang yang dijual di luar negeri ketika keuntungan dipulangkan.
Toyota Motor meningkat 2,6 persen, sementara Mitsubishi Motors menguat 4,93 persen dan Nissan Motor melonjak 4,53 persen.
Panasonic Corp. adalah pencetak keuntungan terbesar di Nikkei dengan melambung 6,71 persen.
Sony Group meningkat 3,92 persen di tengah laporan bahwa mereka mungkin membangun pabrik chip baru bersama TSMC di Jepang.
Nikkei naik hari ke-3 karena yen jatuh dan penurunan infeksi COVID-19
11 Oktober 2021 11:34 WIB
Ilustrasi - Pergerakan saham di Bursa Efek Tokyo, Jepang. ANTARA/REUTERS/ISSEI KATO/pri. (ANTARA/REUTERS/ISSEI KATO)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: