Kemendikbudristek sebut AITEC tolak ukur mahasiswa vokasi pertanian
11 Oktober 2021 10:09 WIB
Arsip Foto - Mahasiswa mengikuti Agricultural Innovation Technology Competition (AITEC) di Universitas Jember, Kamis (7/9/2021). ANTARA/Indriani/am.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Akademik Perguruan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Beny Bandanadjaya mengatakan pelaksanaan Agricultural Innovation Technology Competition (AITEC) menjadi tolak ukur mahasiswa vokasi bidang pertanian.
“Kita semua harus memperbanyak kompetisi dalam berbagai bidang disamping untuk menyeleksi kompetensi mahasiswa, akan tetapi juga menguatkan komunikasi dengan dunia industri sehingga akan terjadi simbiosis mutualisme untuk mendukung pembangunan yang semakin kompetitif terutama di era revolusi industri 4.0,” ujar Beny dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Agricultural Innovation Technology Competition (AITEC) yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jember (Polije). Dalam kontes vokasi terdapat tujuh kelompok, meliputi Teknik Okulasi Tanaman, Teknik Proses Filet Ikan, Teknik Proses Karkas Ayam, Formulasi Pakan Ternak dan Ikan, Gambar Teknik Alat/Komponen Pertanian dengan Autocad, Desain Kemasan Hasil Pertanian dan Produk Olahan Hasil Pertanian, dan Penyuluhan Pertanian.
Benny mengapresiasi komitmen Politeknik Jember sebagai tuan rumah AITEC III 2021 pada saat pandemi yang memerlukan penanganan serius baik dari aspek penganggaran dan disiplin penerapan protokol kesehatan.
“Polije telah berhasil menyelenggarakan gelaran AITEC III 2021 di tengah pandemi COVID-19, yang tentunya tahapan penyelenggaraannya harus tetap mengikuti protokol kesehatan serta tetap menerapkan prinsip-prinsip kompetisi secara adil,” tambah dia.
Baca juga: Mentan minta Politeknik Pertanian ciptakan SDM dan lapangan kerja
Baca juga: Pengembangan diploma IPB menuju sekolah vokasi
Direktur Polije, Saiful Anwar, mengatakan AITEC digagas Polije pada 2017.
“Kami ingin meningkatkan daya saing perguruan tinggi vokasi (PTV) khususnya di bidang pertanian di kancah nasional dengan menggandeng PTN akademik maupun vokasi,” terang Saiful.
Kategori kontes maupun kompetisi AITEC terdiri dari dua bidang, yaitu Kompetisi Inovasi yang mengkolaborasikan semua PTN bidang pertanian serta Kontes Vokasi yang mewadahi khusus PT vokasi.
“AITEC pertama dilaksanakan di Polije, AITEC kedua dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung dan AITEC ketiga kembali Polije ditunjuk sebagai sebagai tuan rumah,” jelas Saiful.
Baca juga: Wamentan ajak kaum milenial jadi petani dengan pemanfaatan teknologi
Baca juga: Peneliti: Percepat penerapan teknologi digital dalam sektor pertanian
Baca juga: Stafsus Wapres: Tarik petani milenial dengan teknologi pertanian
“Kita semua harus memperbanyak kompetisi dalam berbagai bidang disamping untuk menyeleksi kompetensi mahasiswa, akan tetapi juga menguatkan komunikasi dengan dunia industri sehingga akan terjadi simbiosis mutualisme untuk mendukung pembangunan yang semakin kompetitif terutama di era revolusi industri 4.0,” ujar Beny dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Agricultural Innovation Technology Competition (AITEC) yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jember (Polije). Dalam kontes vokasi terdapat tujuh kelompok, meliputi Teknik Okulasi Tanaman, Teknik Proses Filet Ikan, Teknik Proses Karkas Ayam, Formulasi Pakan Ternak dan Ikan, Gambar Teknik Alat/Komponen Pertanian dengan Autocad, Desain Kemasan Hasil Pertanian dan Produk Olahan Hasil Pertanian, dan Penyuluhan Pertanian.
Benny mengapresiasi komitmen Politeknik Jember sebagai tuan rumah AITEC III 2021 pada saat pandemi yang memerlukan penanganan serius baik dari aspek penganggaran dan disiplin penerapan protokol kesehatan.
“Polije telah berhasil menyelenggarakan gelaran AITEC III 2021 di tengah pandemi COVID-19, yang tentunya tahapan penyelenggaraannya harus tetap mengikuti protokol kesehatan serta tetap menerapkan prinsip-prinsip kompetisi secara adil,” tambah dia.
Baca juga: Mentan minta Politeknik Pertanian ciptakan SDM dan lapangan kerja
Baca juga: Pengembangan diploma IPB menuju sekolah vokasi
Direktur Polije, Saiful Anwar, mengatakan AITEC digagas Polije pada 2017.
“Kami ingin meningkatkan daya saing perguruan tinggi vokasi (PTV) khususnya di bidang pertanian di kancah nasional dengan menggandeng PTN akademik maupun vokasi,” terang Saiful.
Kategori kontes maupun kompetisi AITEC terdiri dari dua bidang, yaitu Kompetisi Inovasi yang mengkolaborasikan semua PTN bidang pertanian serta Kontes Vokasi yang mewadahi khusus PT vokasi.
“AITEC pertama dilaksanakan di Polije, AITEC kedua dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung dan AITEC ketiga kembali Polije ditunjuk sebagai sebagai tuan rumah,” jelas Saiful.
Baca juga: Wamentan ajak kaum milenial jadi petani dengan pemanfaatan teknologi
Baca juga: Peneliti: Percepat penerapan teknologi digital dalam sektor pertanian
Baca juga: Stafsus Wapres: Tarik petani milenial dengan teknologi pertanian
Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: