Polisi Amankan Pimpinan Ahmadiyah Cikeusik
6 Februari 2011 13:22 WIB
Seorang anggota Tim Pusat Identifikasi Mabes Polri memasang garis polisi di halaman rumah milik Suparman anggota Jemaah Ahmadiyah yang dihancurkan warga di Kampung Babakan Peundeuy, Desa Umbulan, Kec. Cikeusik, Kab. Pandeglang, Banten, Senin (7/2). Akibat tragedi itu tiga orang meninggal dan ratusan warga laiinya luka berat dan ringgan. (FOTO ANTARA/Asep Fathulrahman )
Pandeglang (ANTARA News) - Polres Pandeglang mengamankan pimpinan Ahmadiyah Cikeusik, Parman dan keluarganya karena khawatir mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
"Ketua Ahmadiyah bernama Parman beserta istrinya yang warga Negara Filipina dan Atep, seorang pengurus Ahmadyah, saat ini sudah kita amankan," kata Kepala Polres Pandeglang AKBP Alex Fauzy Rasyad, Minggu.
Tiga orang pimpinan Ahmadiyah itu sebenarnya meminta pengamanan pada Polsek Cikeusik karena ketakutan menghadapi masyarakat.
Alex mengaku, polisi telah menasehati Parman agar tidak meneruskan kegiatannya karena khawatir memicu situasi tidak kondusif.
Selain itu, kata dia, sebelumnya juga telah ada desakan dari masyarakat agar Parman membubarkan Jamaah Ahmadiyah.
"Tapi waktu itu, Parman malah mengeluarkan pernyataan bernada menantang dengan berkata, `lebih baik mati dari pada membubarkan diri`," kata Kapolres.
Beberapa hari lalu, Parman bersama istrinya serta Atep datang ke Polsek Cikeusik meminta pengamanan, dan akhirnya diamankan di Markas Polres Pandeglang.(*)
S031/B013
"Ketua Ahmadiyah bernama Parman beserta istrinya yang warga Negara Filipina dan Atep, seorang pengurus Ahmadyah, saat ini sudah kita amankan," kata Kepala Polres Pandeglang AKBP Alex Fauzy Rasyad, Minggu.
Tiga orang pimpinan Ahmadiyah itu sebenarnya meminta pengamanan pada Polsek Cikeusik karena ketakutan menghadapi masyarakat.
Alex mengaku, polisi telah menasehati Parman agar tidak meneruskan kegiatannya karena khawatir memicu situasi tidak kondusif.
Selain itu, kata dia, sebelumnya juga telah ada desakan dari masyarakat agar Parman membubarkan Jamaah Ahmadiyah.
"Tapi waktu itu, Parman malah mengeluarkan pernyataan bernada menantang dengan berkata, `lebih baik mati dari pada membubarkan diri`," kata Kapolres.
Beberapa hari lalu, Parman bersama istrinya serta Atep datang ke Polsek Cikeusik meminta pengamanan, dan akhirnya diamankan di Markas Polres Pandeglang.(*)
S031/B013
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: