Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama hari Sabtu telah membicarakan dengan beberapa pemimpin asing mengenai pergolakan di Mesir, menekankan perlunya akan "transisi yang tertib dan damai, mulai sekarang", demikian AFP melaporkan.

Pemimpin AS itu telah berbicara dengan Putera Mahkota Mohammed bin Zayed dari Uni Amirat Arab (UAE), Perdana Menteri David Cameron dari Inggris dan Kanselir Angela Merkel dari Jerman, jelas satu pernyataan Gedung Putih.

Obama "mendiskusikan keprihatinannya yang serius atas serangan terhadap wartawan dan kelompok hak asasi manusia, serta menegaskan kembali bahwa pemerintah Mesir memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak-hak rakyatnya dan untuk membebaskan dengan segera orang-orang yang telah ditahan secara tidak sah", penyataan itu menambahkan.

Ia juga "menekankan pentingnya transisi yang tertib, damai mulai sekarang; pemerintah yang responsif pada aspirasi rakyat Mesir, yang mencakup pembicaaraan yang dapat dipercaya, inklusif antara pemerintah dan oposisi".

Para pemimpin itu sepakat untuk terus berhubungan dekat, kata Gedung Putih.

Pernyataan itu dikeluarkan ketika Washington menyambut baik pengunduran diri secara beramai-ramai para pemimpin partai Mubarak sebagai "langkah positif", ketika mereka berusaha untuk mendorong pemimpin tersebut untuk mundur.

Para pejabat AS memuji tindakan itu tapi mendesakkan perubahan lagi.

"Kami menganggap itu sebagai langkah positif menuju perubahan politik yang akan dibutuhkan, dan menanti-nanti langkah tambahan," kata seorang pejabat pemerintah Obama, yang berbicara tanpa menyebut nama. (S008/K004)