Timika (ANTARA) - Pelatih tim biliar Jawa Barat, Mochamad Ujang Saefudi, menuturkan bahwa catatan prestasi dari Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2018 yang dimiliki pebiliar Amanda Rahayu dan Annita Kanjani, menjadi dasar utama pemilihan keduanya sebagai ujung tombak pendulang medali emas PON Papua.

"Mereka berdua adalah peraih medali emas di agenda itu," kata pria yang disapa Musdi itu di Timika, Minggu.

Menurut Coach Musdi, keikutsertaan Amanda dan Annita di Porprov Jabar juga menjadi bagian dari persiapan, sehingga mereka punya pengalaman latihan yang lebih panjang sebelum akhirnya diturunkan di PON Papua.

Baca juga: Pandemi tak hambat program latihan tim biliar Jabar untuk PON Papua

Bagi Amanda, Papua 2021 adalah PON keempatnya bersama Jawa Barat. Sementara Annita baru pertama kali menjajal keberuntungannya di ajang multicabang nasional empat tahunan ini.

"Kami mengandalkan mereka, dan alhamdulillah hasil dari Porprov itu terbukti di PON bahwa pasangan Amanda dan Annita bakal meraih emas," tuturnya.

Amanda dan Annita sudah menyumbang satu medali emas dari nomor pool bola 10 ganda putri. Namun selain emas, Annita juga menyumbang perak dari nomor bola 10 tunggal putri.

Baca juga: Jadwal biliar PON Papua, Silviana hadapi Annita untuk ketiga kalinya

Pada cabang olahraga biliar PON yang berlangsung pada 3-14 Oktober di GOR Biliar SP5 Mimika, tim Jabar baru meraih satu medali emas, dua perak, dan dua perunggu.

Peraih medali bagi biliar Jabar selain Amanda dan Annita yaitu, Batara Marpaung dari carom libre tunggal putra dengan meraih perak.

Serta Herowanto dari carom one cushion tunggal putra dan Muhammad Zulfikri dari pool bola delapan tunggal putra, yang masing-masing menyumbang perunggu.

Baca juga: Amanda terharu akhiri paceklik emas biliar dari tiga edisi PON