PON Papua
Perbakin Papua maksimalkan pembinaan di arena Kampung Harapan
10 Oktober 2021 09:44 WIB
Sejumlah petembak mengikuti final menembak nomor 50 meter Rifle 3 Position tunggal putra PON Papua di Lapangan Tembak Indoor, Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (9/10/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jayapura (ANTARA) - Pengurus Provinsi Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin) Papua akan memaksimalkan Lapangan Menembak Indoor Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, sebagai arena pembibitan atlet-atlet muda daerah.
"Kami sudah berkomitmen untuk menyiapkan atlet-atlet muda dari Papua, apalagi dengan kehadiran arena baru ini," kata Ketua Umum Pengprov Perbakin Papua Johny Banua Rouw saat dihubungi di Jayapura, Minggu.
Johny mengatakan keberadaan arena menembak di Kampung Harapan itu semakin memotivasi para atlet dan calon-calon atlet Papua untuk berlatih lebih giat sehingga menjadi atlet-atlet pemusatan latihan nasional bagi Indonesia.
Baca juga: Jabar nilai lapangan tembak Jayapura layak gelar kejuaraan dunia
"Sebelum ada arena itu, kami bahkan sudah membuktikan pembinaan kami dengan mengirimkan atlet untuk berlatih di luar Papua. Kami buktikan itu dengan keberhasilan atlet kami, Andreas Yunut Boky," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPR Papua itu.
Andreas, lanjut Johny, merupakan atlet Papua yang telah berlatih selama tiga tahun dan berkontribusi terhadap perolehan medali kontingen Bumi Cenderawasih dengan raihan satu medali emas dan dua medali perunggu pada nomor trap individu.
Empat medali emas lain, Andreas persembahkan bersama rekan-rekannya pada nomor beregu trap.
"Kami sudah menyampaikan kepada pengurus besar Perbakin, Papua akan menggelar kejuaraan menembak tingkat nasional setidaknya satu kali dalam setahun. Termasuk usulan pemusatan pelatihan nasional di Papua," katanya.
Baca juga: Tim tuan rumah optimistis tambah emas pada cabang menembak
Pemusatan pelatihan nasional cabang menembak di Papua, lanjut Johny, akan membuka kesempatan lebih luas bagi atlet-atlet di timur Indonesia untuk masuk dalam daftar atlet yang mewakili Merah-Putih dalam ajang internasional.
"Selain itu, arena menembak di Papua akan lebih terawat dengan berbagai kegiatan yang digelar di sana," katanya.
Hingga Kamis (9/10), tim Papua meraih lima medali emas, lima medali perak, dan dua perunggu dalam perlombaan menembak PON ke-20.
Lima medali emas itu dipersembahkan oleh Andreas Yunut Boky pada nomor double trap individu putra, tram beregu putra, trap beregu putri, double trap beregu putra, dan double trap beregu putri.
Kemudian, Slamet Riadi pada nomor trap individu putra dan double trap individu putra, Sarmunah pada nomor trap individu putri, Fany Febriana Wulandari pada double trap individu putri, dan Farid Prayuda pada 50 meter rifle 3 position individu putra masing-masing mengoleksi medali perak.
Medali perunggu diraih Andreas Yunut Boky pada nomor trap individu putra serta dari nomor beregu 50 meter rifle 3 position putra.
Baca juga: "Jurus" Jabar kuasai cabang menembak
"Kami sudah berkomitmen untuk menyiapkan atlet-atlet muda dari Papua, apalagi dengan kehadiran arena baru ini," kata Ketua Umum Pengprov Perbakin Papua Johny Banua Rouw saat dihubungi di Jayapura, Minggu.
Johny mengatakan keberadaan arena menembak di Kampung Harapan itu semakin memotivasi para atlet dan calon-calon atlet Papua untuk berlatih lebih giat sehingga menjadi atlet-atlet pemusatan latihan nasional bagi Indonesia.
Baca juga: Jabar nilai lapangan tembak Jayapura layak gelar kejuaraan dunia
"Sebelum ada arena itu, kami bahkan sudah membuktikan pembinaan kami dengan mengirimkan atlet untuk berlatih di luar Papua. Kami buktikan itu dengan keberhasilan atlet kami, Andreas Yunut Boky," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPR Papua itu.
Andreas, lanjut Johny, merupakan atlet Papua yang telah berlatih selama tiga tahun dan berkontribusi terhadap perolehan medali kontingen Bumi Cenderawasih dengan raihan satu medali emas dan dua medali perunggu pada nomor trap individu.
Empat medali emas lain, Andreas persembahkan bersama rekan-rekannya pada nomor beregu trap.
"Kami sudah menyampaikan kepada pengurus besar Perbakin, Papua akan menggelar kejuaraan menembak tingkat nasional setidaknya satu kali dalam setahun. Termasuk usulan pemusatan pelatihan nasional di Papua," katanya.
Baca juga: Tim tuan rumah optimistis tambah emas pada cabang menembak
Pemusatan pelatihan nasional cabang menembak di Papua, lanjut Johny, akan membuka kesempatan lebih luas bagi atlet-atlet di timur Indonesia untuk masuk dalam daftar atlet yang mewakili Merah-Putih dalam ajang internasional.
"Selain itu, arena menembak di Papua akan lebih terawat dengan berbagai kegiatan yang digelar di sana," katanya.
Hingga Kamis (9/10), tim Papua meraih lima medali emas, lima medali perak, dan dua perunggu dalam perlombaan menembak PON ke-20.
Lima medali emas itu dipersembahkan oleh Andreas Yunut Boky pada nomor double trap individu putra, tram beregu putra, trap beregu putri, double trap beregu putra, dan double trap beregu putri.
Kemudian, Slamet Riadi pada nomor trap individu putra dan double trap individu putra, Sarmunah pada nomor trap individu putri, Fany Febriana Wulandari pada double trap individu putri, dan Farid Prayuda pada 50 meter rifle 3 position individu putra masing-masing mengoleksi medali perak.
Medali perunggu diraih Andreas Yunut Boky pada nomor trap individu putra serta dari nomor beregu 50 meter rifle 3 position putra.
Baca juga: "Jurus" Jabar kuasai cabang menembak
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: