PON Papua
Basket putra Jakarta akhiri dahaga 13 tahun, raih emas PON Papua
9 Oktober 2021 16:06 WIB
Pemain tim bola basket putra DKI Jakarta merayakan keberhasilan mereka meraih medali emas PON XX Papua di Mimika Sport Complex, Mimika, Sabtu (9/10/2021). DKI Jakarta menjadi yang terbaik setelah menundukkan Sulawesi Utara dengan skor 72-57. (ANTARA/Michael Siahaan)
Mimika (ANTARA) - Tim bola basket putra DKI Jakarta mengakhiri dahaga 13 tahun tanpa medali emas PON dengan menjadi yang terbaik di PON XX Papua setelah mengalahkan Sulawesi Utara 72 -57 pada partai final di Mimika Sport Complex, Mimika, Sabtu.
Jakarta terakhir kali merengkuh medali emas PON saat PON 2008 di Samarinda, Kalimantan Timur.
Sementara bagi Sulawesi Utara, pencapaian medali perak adalah yang pertama sepanjang keikutsertaan mereka di PON.
Laga DKI Jakarta melawan Sulawesi Utara berlangsung ketat sejak awal. Dua menit kuarter pertama berjalan, Sulawesi Utara unggul 2-0 berkat lemparan bebas Andrew Lensun.
Baca juga: Yesaya Saudale: basket putra DKI Jakarta terbiasa hadapi tekanan
Namun, pemain DKI Arion Pandapotan menyamakan skor menjadi 2-2 dan setelah itu Jakarta sempat memimpin lima angka, 19-14 hingga akhirnya menutup kuarter tersebut dengan menjadi yang terdepan, 21-17.
Kuarter kedua, DKI Jakarta semakin menjauhkan jarak skor 34-22 dan lemparan dua angka Patrick Nikolas menjaga tim Ibu Kota tetap superior sampai memasuki jeda, 40-27.
Usai turun minum, Sulawesi Utara belum dapat mengejar lawannya. Mereka tertinggal 43-58 saat kuarter ketiga selesai.
Baca juga: Tim basket putra Sulut capai final pertamanya sepanjang sejarah
Kuarter pamungkas, situasi tak berubah. Sulut masih kesulitan mengembangkan permainan. DKI Jakarta pun memastikan kemenangan sekaligus medali emas PON Papua dengan skor 72-57.
Dengan demikian, DKI Jakarta mendapatkan dua medali pada cabang olahraga bola basket PON XX Papua setelah sebelumnya tim putri mereka mengantongi medali perunggu.
Patrick Nikolas menjadi pemain dengan catatan terbaik di DKI Jakarta setelah melesakkan 14 poin, 13 rebound dan satu assist.
Di kubu Sulawesi Utara, Fernando Manansang memiliki statistik terbaik yaitu 15 poin dan lima rebound.
Baca juga: Pelatih: Jatim raih perunggu basket putra karena bermain tanpa beban
Jakarta terakhir kali merengkuh medali emas PON saat PON 2008 di Samarinda, Kalimantan Timur.
Sementara bagi Sulawesi Utara, pencapaian medali perak adalah yang pertama sepanjang keikutsertaan mereka di PON.
Laga DKI Jakarta melawan Sulawesi Utara berlangsung ketat sejak awal. Dua menit kuarter pertama berjalan, Sulawesi Utara unggul 2-0 berkat lemparan bebas Andrew Lensun.
Baca juga: Yesaya Saudale: basket putra DKI Jakarta terbiasa hadapi tekanan
Namun, pemain DKI Arion Pandapotan menyamakan skor menjadi 2-2 dan setelah itu Jakarta sempat memimpin lima angka, 19-14 hingga akhirnya menutup kuarter tersebut dengan menjadi yang terdepan, 21-17.
Kuarter kedua, DKI Jakarta semakin menjauhkan jarak skor 34-22 dan lemparan dua angka Patrick Nikolas menjaga tim Ibu Kota tetap superior sampai memasuki jeda, 40-27.
Usai turun minum, Sulawesi Utara belum dapat mengejar lawannya. Mereka tertinggal 43-58 saat kuarter ketiga selesai.
Baca juga: Tim basket putra Sulut capai final pertamanya sepanjang sejarah
Kuarter pamungkas, situasi tak berubah. Sulut masih kesulitan mengembangkan permainan. DKI Jakarta pun memastikan kemenangan sekaligus medali emas PON Papua dengan skor 72-57.
Dengan demikian, DKI Jakarta mendapatkan dua medali pada cabang olahraga bola basket PON XX Papua setelah sebelumnya tim putri mereka mengantongi medali perunggu.
Patrick Nikolas menjadi pemain dengan catatan terbaik di DKI Jakarta setelah melesakkan 14 poin, 13 rebound dan satu assist.
Di kubu Sulawesi Utara, Fernando Manansang memiliki statistik terbaik yaitu 15 poin dan lima rebound.
Baca juga: Pelatih: Jatim raih perunggu basket putra karena bermain tanpa beban
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: