Presiden apresiasi kasus aktif COVID-19 di Bali turun hingga 95 persen
8 Oktober 2021 20:16 WIB
Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan di Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bali, di Denpasar, Jumat (8/10), sebagaimana keterangan tertulis dari Biro Pers Sekretariat Presiden, diterima di Jakarta. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memuji penanganan COVID-19 di Provinsi Bali yang telah berhasil menurunkan kasus aktif hingga 95 persen dari puncak kasus.
"Jadi pertahankan kasus serendah mungkin dalam waktu yang lama, terus tekan. Ini betul-betul harus ada konsistensi," kata Presiden saat memberikan pengarahan di Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bali di Denpasar, Jumat, sebagaimana keterangan tertulis dari Biro Pers Sekretariat Presiden, diterima di Jakarta, Jumat.
Penambahan kasus harian di Bali pada Kamis (7/10) hanya 60 kasus, atau turun jauh dari puncak kasus yang mencapai 1.910 pada Agustus 2021.
Baca juga: Presiden ke Bali tinjau penanaman Mangrove dan lokasi KTT G20
Selain itu, kasus aktif juga menurun dari 13.803 kasus menjadi hanya 605 kasus. Presiden berharap tren kasus COVID-19 di Bali bisa terus diturunkan.
Presiden mengingatkan kepada para bupati, wali kota, Kapolres, hingga Komandan Kodim agar terus memperhatikan beberapa indikator situasi COVID-19, seperti tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR).
"Ini BOR, standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) di bawah 60 (persen), kita sudah berada di angka-angka ini, Karangasem, Bangli, Buleleng, Kota Denpasar, Gianyar, Jembrana, Badung, Klungkung, Tabanan, semuanya saya kira pada posisi baik," katanya.
Baca juga: Mendikbudristek dorong sekolah di Bali lakukan PTM terbatas
Baca juga: Pemkot Denpasar dukung riset ITB STIKOM Bali untuk atasi COVID-19
Selain itu, Presiden juga meminta agar ketersediaan obat dan oksigen diperhatikan dengan detail. Upaya ini perlu dilakukan agar di saat terjadi kekurangan oksigen, maka seluruh pihak dapat melakukan penanganan sehingga tidak terjadi keterlambatan di lapangan.
"Begitu ada yang merah langsung kita kejar supaya tidak terlambat," kata Presiden.
Kepala Negara juga mengapresiasi capaian vaksinasi di Bali yang telah mencapai 98 persen untuk dosis pertama dan lebih dari 80 persen untuk dosis kedua.
"Secara umum sudah 80 persen, saya kira sudah sangat tinggi. Jadi saya minta untuk lansianya saja agar dikejar, dinaikkan," ucapnya.
Baca juga: Panglima TNI beri penghargaan kepada Pemprov Bali
Baca juga: Pangdam Udayana: Kunci tangani COVID-19 mulai vaksinasi hingga isoter
"Jadi pertahankan kasus serendah mungkin dalam waktu yang lama, terus tekan. Ini betul-betul harus ada konsistensi," kata Presiden saat memberikan pengarahan di Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bali di Denpasar, Jumat, sebagaimana keterangan tertulis dari Biro Pers Sekretariat Presiden, diterima di Jakarta, Jumat.
Penambahan kasus harian di Bali pada Kamis (7/10) hanya 60 kasus, atau turun jauh dari puncak kasus yang mencapai 1.910 pada Agustus 2021.
Baca juga: Presiden ke Bali tinjau penanaman Mangrove dan lokasi KTT G20
Selain itu, kasus aktif juga menurun dari 13.803 kasus menjadi hanya 605 kasus. Presiden berharap tren kasus COVID-19 di Bali bisa terus diturunkan.
Presiden mengingatkan kepada para bupati, wali kota, Kapolres, hingga Komandan Kodim agar terus memperhatikan beberapa indikator situasi COVID-19, seperti tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR).
"Ini BOR, standar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) di bawah 60 (persen), kita sudah berada di angka-angka ini, Karangasem, Bangli, Buleleng, Kota Denpasar, Gianyar, Jembrana, Badung, Klungkung, Tabanan, semuanya saya kira pada posisi baik," katanya.
Baca juga: Mendikbudristek dorong sekolah di Bali lakukan PTM terbatas
Baca juga: Pemkot Denpasar dukung riset ITB STIKOM Bali untuk atasi COVID-19
Selain itu, Presiden juga meminta agar ketersediaan obat dan oksigen diperhatikan dengan detail. Upaya ini perlu dilakukan agar di saat terjadi kekurangan oksigen, maka seluruh pihak dapat melakukan penanganan sehingga tidak terjadi keterlambatan di lapangan.
"Begitu ada yang merah langsung kita kejar supaya tidak terlambat," kata Presiden.
Kepala Negara juga mengapresiasi capaian vaksinasi di Bali yang telah mencapai 98 persen untuk dosis pertama dan lebih dari 80 persen untuk dosis kedua.
"Secara umum sudah 80 persen, saya kira sudah sangat tinggi. Jadi saya minta untuk lansianya saja agar dikejar, dinaikkan," ucapnya.
Baca juga: Panglima TNI beri penghargaan kepada Pemprov Bali
Baca juga: Pangdam Udayana: Kunci tangani COVID-19 mulai vaksinasi hingga isoter
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021
Tags: