Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyambut baik kehadiran vaksin COVID-19 jenis Zifivax yang telah mendapatkan izin penggunaan atau emergency use authorization (UEA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sekaligus mempercepat program vaksinasi.

"Saya juga telah mendapatkan informasi vaksin Zifivax telah mendapatkan izin dari BPOM. Komisi IX DPR RI menyambut baik vaksin Zifivax. Dengan adanya tambahan vaksin ini, dapat mempercepat penanggulangan COVID-19 di Indonesia," kata Rahmad Handoyo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, sejauh ini pemerintah telah bekerja keras dengan mempercepat program vaksinasi kepada masyarakat di berbagai daerah.

Selama ini vaksinasi sudah menembus angka dua juta suntikan dalam sehari sebagaimana disampaikan pada tanggal 29 September 2021.

Dengan adanya penambahan vaksin Zifivax, kata Rahmad​​​​​, akan menumbuhkan semangat dan optimisme dalam rangka penanggulangan COVID-19.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan itu mengetahui informasi efikasi dari vaksin Zifivax sebesar 81,71 persen.

"Dengan adanya vaksin Zifivax, vaksinasi yang sudah berjalan dan sedang gencar dilaksanakan pemerintah sambil menunggu vaksin Merah Putih ada tambahan bagi percepatan vaksinasi ke masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan bahwa pemberian EUA kepada vaksin Zifivax setelah melakukan pengkajian intensif bersama Tim Komite Nasional Penilaian Khusus Vaksin COVID-19 dan ITAGI terkait dengan keamanan, efikasi, dan mutu vaksin.

"Penilaian terhadap data mutu vaksin juga mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional. Selain itu, juga penilaian terhadap aspek cara pembuatan obat yang baik GMP-nya atau CPOB terhadap fasilitas produksi di negara asalnya," kata Penny dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (7/10).

Vaksin Zifivax menggunakan platform rekombinan protein subunit. Artinya, platform vaksin tersebut diambil dari spike glikoprotein atau bagian kecil virus yang akan memicu kekebalan tubuh saat disuntikkan ke tubuh manusia.

Vaksin Zifivax dapat disimpan pada kondisi suhu khusus 2—8 derajat Celsius sehingga cocok untuk negara tropis seperti Indonesia.

Untuk penyuntikan vaksin diberikan sebanyak tiga kali secara intramuskular dengan interval 1 bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya dan dosis vaksin yang diberikan pada setiap kali suntikan adalah 25 mcg (0,5 ml).

Berdasarkan hasil uji klinik fase 1, 2, dan 3, kata Penny​​​​​​, efikasi vaksin Zifivax mencapai 81,71 persen, dihitung 7 hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap. Efikasi vaksin tersebut mencapai 81,4 persen bila dihitung 14 hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap.

Berdasarkan analisis pada beberapa rentang usia, lanjut dia, efikasi vaksin ini pada usia 18—59 tahun sebesar 81,51 persen dan untuk kelompok lansia usia 60 tahun ke atas sebesar 87,58 persen.

Vaksin Zifivax menunjukkan efikasi terhadap varian corona, seperti Alpha, Gamma, Delta, dan Kappa. Efikasi vaksin Zifivax terhadap varian Delta sekitar 77,47 persen, Alpha 92,93 persen, Gamma 100 persen, dan Kappa 90 persen.

Baca juga: BPOM: Efikasi vaksin Zifivax terhadap varian Delta capai 77,47 persen

Baca juga: BPOM keluarkan izin EUA vaksin Zifivax